Penemuan Mayat di Batang Anai

10 Fakta Kasus Mutilasi dan Pembunuhan Berantai di Batang Anai Padang Pariaman: Korban 3 Orang

Sungai Batang Anai yang selama ini menjadi denyut kehidupan masyarakat Nagari Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Bar

Editor: Mona Triana
Dokumentasi/Polres Padang Pariaman
KASUS PEMBUNUHAN MUTILASI- Sejumlah petugas kepolisian saat mengevakuasi dua kantong jenazah di Pasar Usang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (19/6/2025). Dua kantong jenazah tersebut akan dibawa ke RS Bhayangkara Padang. 

Berdasarkan pengakuan pelaku, pembunuhan dilakukan karena korban tidak mampu membayar utang sebesar Rp3,5 juta. Masalah utang piutang ini memicu tindakan keji berupa penyekapan, pembunuhan, dan mutilasi.

6.Tubuh Korban Dipotong Menjadi 10 Bagian

SJ mengaku menyekap SA di sebuah kebun, lalu memotong tubuhnya menjadi sepuluh bagian.

Potongan-potongan tubuh tersebut kemudian disebar di berbagai titik sepanjang aliran sungai untuk menghilangkan jejak.

Baca juga: Pacaran Sejak 2019, Pelaku Mutilasi Jadi Orang Pertama Laporkan Siska Hilang ke Polsek Batang Anai

7.Ada 2 Korban Lain

Dalam pemeriksaan, SJ mengaku telah membunuh dua perempuan lain sekitar setahun lalu.

Kedua korban tersebut sebelumnya dilaporkan hilang dan kini diduga dikuburkan di dalam sumur di kawasan Pasar Usang, Batang Anai.

8.Polisi Lakukan Pengembangan di Lokasi Sumur

Petugas melakukan penggalian di lokasi sumur yang disebut pelaku sebagai tempat penguburan korban lain. Ini membuka kemungkinan SJ merupakan pembunuh berantai.

Baca juga: Kisah Kelam di Batang Anai Padang Pariaman: Antara Utang, Dendam, dan Potongan Tubuh Berserakan

9.Pelaku Dikenal Ramah dan Tak Mencurigakan

Sejumlah rekan kerja pelaku mengaku terkejut, karena SJ dikenal sebagai pribadi ramah dan supel di lingkungan tempat kerjanya, tanpa menunjukkan tanda-tanda mencurigakan.

10.Warga Trauma dan Ketakutan

Kasus mutilasi yang menggegerkan ini meninggalkan trauma mendalam bagi masyarakat Batang Anai. Sungai yang dulunya menjadi sumber kehidupan kini berubah menjadi saksi bisu tragedi berdarah.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved