Banjir di Mentawai
Banjir dan Longsor Melanda Mentawai, BPBD Imbau Warga Waspada, Hujan Masih Berpotensi Turun
Lahmuddin Siregar, menyampaikan bahwa bencana melanda sedikitnya enam desa, termasuk Tuapejat, Sido Makmur, Bukit Pamewa, Goisooinan, dan Matobe.
Penulis: Ghaffar Ramdi | Editor: Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, MENTAWAI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Mentawai mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat hujan masih berpotensi turun kembali.
Imbauan ini dikeluarkan BPBD Mentawai setelah adanya beberapa daerah terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Bencana banjir dan tanah longsor ini terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Mentawai pada Selasa (10/6/29025).
"Kami mengimbau kepada warga untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat hujan masih berpotensi turun kembali," ujar Kalaksa BPBD Mentawai, Lahmuddin Siregar, Rabu (11/6/2025).
Baca juga: Evaluasi Program Jaga Desa, Tim Kawa Daun Sumatera Barat Kunjungi Kejari Pasaman Barat
Ia mengungkapkan belum ada laporan korban jiwa maupun luka-luka akibat bencana tersebut.
"Nanti akan kami sampaikan. Namun aktivitas warga terganggu karena genangan air merendam rumah, tempat ibadah dan akses jalan," ujar Lahmuddin Siregar.
Diketahui bahwa, daerah yang paling terdampak akibat cuaca buruk tersebu adalah Kecamatan Sipora Utara.
Lahmuddin Siregar, menyampaikan bahwa bencana melanda sedikitnya enam desa, termasuk Tuapejat, Sido Makmur, Bukit Pamewa, Goisooinan, dan Matobe.
Baca juga: 6 Desa Dilanda Bencana Banjir dan Longsor di Mentawai, Rumah Warga dan Tempat Ibadah Ikut Terendam
"Di Sipora Utara terjadi peristiwa banjir dan tanah longsor," sebutnya.
Sejumlah wilayah yang berada di dataran rendah tergenang cukup parah, seperti di kawasan Susteran Tuapejat dan Sido Makmur.
Ia menyebut, tim gabungan yang terdiri dari personel BPBD, Basarnas, TNI, dan jajaran pemerintah daerah termasuk Bupati Kepulauan Mentawai telah turun langsung ke lokasi untuk menangani kondisi darurat.
"Petugas masih mendata jumlah warga dan kepala keluarga yang terdampak. Fokus utama kami saat ini adalah evakuasi, pemantauan lokasi longsor, dan pemenuhan kebutuhan dasar warga," ujar Lahmuddin.
Ia menambahkan, kawasan Sipora Utara memang kerap mengalami banjir, terutama saat musim hujan.
"Sejumlah titik yang terdampak kali ini diketahui merupakan kawasan langganan banjir," imbuhnya.
Lahmuddin menyebut, kondisi geografis wilayah yang berada di dataran rendah disebut memperparah genangan.
"Tim kami masih berjibaku di lapangan. Kami mohon doa dan dukungan semua pihak agar situasi segera terkendali," tuturnya. (TribunPadang.com/Ghaffar Ramdi)
Banjir di Mentawai
Kecamatan Sipora Utara
Mentawai
banjir
longsor
Sumatera Barat
BPBD Mentawai
Lahmuddin Siregar
Ancaman Nyata! Hutan Pulau Sipora Mentawai Terancam Habis, Banjir dan Krisis Air Mengintai Warga |
![]() |
---|
Kerusakan Parah Hutan Mentawai, Koalisi Masyarakat Sipil Minta Cabut Izin PBPH di Pulau Sipora |
![]() |
---|
Koalisi Masyarakat Sipil Soroti Deforestasi Picu Banjir Parah Mentawai, Ratusan Hektare Sejak 2001 |
![]() |
---|
Banjir Terjang Tiga Kecamatan di Mentawai, Sebagian Warga Terdampak Telah Terima Bantuan |
![]() |
---|
UPDATE Banjir Mentawai: 871 KK di Tiga Kecamatan Terdampak, Warga Kembali Beraktivitas Normal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.