Berita Populer Sumbar

POPULER SUMBAR: Perjalanan Dinas Kades di Pariaman Cederai Efisiensi dan 29 Warga Pasbar Kena DBD

Perjalanan dinas (Perjadin) 48 kepala desa di Kota Pariaman, Sumatera Barat dinilai mencederai semangat efisiensi yang sedang digalakkan oleh pemerint

Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/RahmatPanji
APEL PERDANA- Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat, gelar apel pagi perdana pasca lebaran 2025, di temgah kondisi hujan gerimis di lapangan Balaikota Pariaman, Selasa (8/4/2025). Perjalanan dinas (Perjadin) 48 kepala desa di Kota Pariaman, Sumatera Barat dinilai mencederai semangat efisiensi yang sedang digalakkan oleh pemerintah pusat. 

TRIBUNPADANG.COM - Simak sejumlah berita menarik yang dirangkum dalam populer Sumbar setelah tayang 24 jam terakhir di TribunPadang.com.

Ada berita tentang perjalanan dinas (Perjadin) 48 kepala desa di Kota Pariaman, Sumatera Barat dinilai mencederai semangat efisiensi yang sedang digalakkan oleh pemerintah pusat.

Menurut Pengamat Kebijakan Publik Universitas Andalas Roni Ekha Putra, kunjungan 48 kepala desa tersebut harusnya dipertimbangkan ulang.

Selanjutnya, sebanyak 29 warga Pasaman Barat terjangkit demam berdarah selama April hingga Mei 2025.

Dari total kasus, saat ini hanya dua pasien yang masih menjalani perawatan. Sebanyak 27 lainnya telah dinyatakan sembuh usai dirawat di puskesmas wilayah masing-masing.

Baca selengkapnya berikut ini:

1. Perjalanan Dinas 48 Kepala Desa di Pariaman Dinilai Cederai Semangat Efisiensi oleh Pengamat

Perjalanan dinas (Perjadin) 48 kepala desa di Kota Pariaman, Sumatera Barat dinilai mencederai semangat efisiensi yang sedang digalakkan oleh pemerintah pusat.

Mengingat, adanya Surat Edaran Kementerian Keuangan, Nomor 900/833/SJ yang memangkas 50 persen anggaran perjalanan dinas sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, tentang efisiensi.

Menurut Pengamat Kebijakan Publik Universitas Andalas Roni Ekha Putra, kunjungan 48 kepala desa tersebut harusnya dipertimbangkan ulang.

"Sebelum kunjungan berlangsung seharusnya ada pertimbangan matang, mengingat kunjungan rombongan kepala desa itu dilakukan dalam kondisi efisiensi," ujarnya, Rabu (21/5/2025).

Baca juga: 48 Kepala Desa di Pariaman Kunjungan ke Bandung dan Kemendagri di Tengah Efisiensi Anggaran

Roni menilai perjadin yang dilakukan oleh rombongan kepala desa ini secara tidak langsung telah mencederai semangat efisiensi.

Menurutnya, di banyak kasus, perjadin massal ini cenderung bersifat seremonial dan tidak terukur dampaknya.

Bahkan, sekembalinya rombongan dari perjalanan dinas tidak diikuti dengan pelaksanaan yang nyata di lapangan.

"Secara teori perjalanan dinas yang dirancang dengan baik bisa memiliki manfaat, seperti transfer pengetahuan dan praktik yang baik, peningkatan kapasitas aparatur pemerintah, serta adanya jejaring kerjasma dan kolaborasi," ujarnya.

Baca juga: Tokoh Masyarakat Pariaman Pertanyakan Studi Tiru Kepala Desa di Tengah Efisiensi, Harusnya Dibatasi

Halaman
1234
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved