Kebakaran di Bukittinggi

Diduga Lokasi Penimbunan BBM Terbakar di Pulai Anak Air Bukittinggi, Terdapat 3 Kali Ledakan

Dedi menjelaskan, jika saat kebakaran sempat terdengar ledakan keras sebanyak tiga kali dan disertai kobaran api.

Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rezi Azwar
Dokumentasi/Damkar Bukittinggi
KEBAKARAN DI BUKITTINGGI- Kebakaran sebuah bangunan di Jalan Koto Dalam, Kelurahan Pulai Anak Air, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Minggu (18/5/2025) sekira pukul 10:00 WIB. Damkar Bukittinggi menduga bangunan yang terbakar sebagai lokasi penimbunan BBM, lantaran terdapat ledakan dan kobaran api saat kebakaran. 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Kebakaran menghanguskan sebuah bangunan di Jalan Koto Dalam, Kelurahan Pulai Anak Air, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.

Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (18/5/2025) sekira pukul 10:00 WIB, dan diduga bangunan tersebut lokasi penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Kasi Rescue Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bukittinggi Dedi Afrianto, menyebut setelah pihaknya menerima informasi kebakaran, kemudian langsung diterjunkan ke lokasi.

"Sekitar tujuh menit sampai di lokasi, karena akses jalan cukup sempit," kata Dedi.

Baca juga: Pabrik Karet di Padang Terbakar Hebat, Polisi Sebut Berdekatan dengan Rumah Warga

Tetapi saat timnya tiba, kata Dedi, kondisi api sudah sangat membesar dan sulit dikendalikan dalam waktu singkat.

“Saat tim sampai di lokasi api sudah besar. Pemilik tidak ada di tempat,” kata Dedi saat memberikan keterangan.

Dedi menjelaskan, jika saat kebakaran sempat terdengar ledakan keras sebanyak tiga kali dan disertai kobaran api.

Kemudian, ledakan itu memperkuat dugaan bahwa bangunan tersebut menyimpan BBM yang mudah terbakar.

Baca juga: Kebakaran Pabrik Karet di Padang, Sudah 2 Jam Api Masih Belum Bisa Dipadamkan

Tidak hanya itu, Dedi juga menyebut dugaan sementara kebakaran disebabkan oleh kelalaian, mengingat bangunan tersebut digunakan untuk menimbun bahan bakar.

“Penyebab kebakaran mungkin karena ada kelalaian, ini tempat penimbunan minyak (BBM),” ucapnya.

Sambung Dedi, sebanyak sembilan armada pemadam kebakaran Bukittinggi dikerahkan untuk menjinakkan api.

Selain itu, dibantu dengan tiga unit tambahan dari Kabupaten Agam agar api tidak menyebar ke bangunan di sekitarnya.

"Upaya pemadaman berlangsung selama sekitar 30 hingga 60 menit sebelum api berhasil dikendalikan," kata Dedi.

Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban dalam peristiwa ini. Sementara kerugian material diperkirakan cukup besar. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved