Ayah Bunuh Anak

Kesehatan Ayah Bunuh Anak Tiri di Dharmasraya Langsung Diperiksa, Sempat Dikasih Ranitidin

Pemeriksaan medis terhadap tersangka dilakukan secara menyeluruh oleh petugas Kasidokkes Polres Dharmasraya.

Penulis: Arif Ramanda Kurnia | Editor: afrizal
Dokumentasi/Polres Dharmasraya
AYAH BUNUH ANAK- Polres Dharmasraya melalui Kasidokkes Iptu Adriyan Sikumalay memeriksa kesehatan tersangka penganiayan hingga tewas anak tiri Kamis (15/5/2025). Pemeriksaan kesehatan ini berlangsung di Ruang Satreskrim Polres Dharmasraya setelah tersangka ditangkap. 

TRIBUNPADANG.COM, DHARMASRAYA- Kesehatan pelaku ayah bunuh anak di Dharmasraya langsung diperiksa setelah berhasil ditangkap, Kamis (15/5/2025). 

Kasidokkes Polres Dharmaraya Iptu Adriyan Sikumalay menuturkan pemeriksaan kesehatan ini berlangsung di Ruang Satreskrim Polres Dharmasraya bagian dari prosedur hukum dan pemenuhan hak-hak tersangka selama proses penyidikan.

Pemeriksaan medis terhadap tersangka dilakukan secara menyeluruh oleh petugas Kasidokkes Polres Dharmasraya.

Dari hasil pemeriksaan, tersangka mengeluhkan tidak makan teratur selama tiga hari terakhir dan mengalami penurunan nafsu makan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Polres Dharmasraya Tangkap Ayah Bunuh Anak Tiri Gara-gara Utang Rentenir

Selain itu, tersangka mengaku mengalami nyeri di ulu hati serta luka pada kaki akibat tertusuk duri sawit. 

Meskipun demikian, kondisi kesadaran tersangka dinyatakan penuh.

Hasil tanda-tanda vital menunjukkan tekanan darah 130/90 mmHg dengan denyut nadi 88 kali per menit.

Untuk keluhan nyeri ulu hati, petugas medis memberikan pengobatan berupa ranitidin.

Ranitidin merupakan obat untuk mengobati gejala akibat produksi asam lambung berlebih.

Kapolres Dharmasraya, AKBP Purwanto Hari Subekti menuturkan bahwa tindakan pemeriksaan kesehatan ini merupakan bagian dari komitmen kepolisian dalam menjunjung tinggi hak asasi manusia dan asas praduga tak bersalah.

"Kami memastikan bahwa setiap individu yang sedang menjalani proses hukum tetap mendapat perhatian dari sisi kesehatan, sebagai bentuk penghormatan terhadap hak-hak dasar manusia," ujarnya.

Baca juga: Kronologi Remaja Perempuan di Dharmasraya Tewas Dipukul Ayah Tiri karena Bongkar Utang ke Rentenir

Sebelumnya diberitakan Polres Dharmasraa berhasil menangkap pelaku pembunuhan anak tiri di Nagari Koto Baru, Kecamatan Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya pada Kamis (15/5/2025).

Kasatreskrim Polres Dharmasraya, Iptu Evi Hendri menuturkan pelaku ditangkap di Nagari Koto Baru.

“Pelaku berhasil ditangkap di Nagari Koto Baru, penangkapan ini dibantu juga oleh pemuda dan tokoh masyarakat setempat,” jelasnya.

Peristiwa tragis ayah bunuh anak tiri ini terjadi Senin (12/5/2025) lalu.

Pelaku yang berinisial RE (43) diduga membunuh anak tirinya dan melarikan diri ke arah kebun-kebun milik warga di sekitar wilayah Koto Baru hingga kini, pelaku masih dalam pengejaran.

Baca juga: Jenazah Pelajar Korban Penganiayaan di Dharmasraya Diautopsi di RS Bhayangkara Cari Sebab Kematian

Pada Rabu (14/5/2025) Kapolres Dharmasraya mengerahkan seluruh personel Polres Dharmasraya dan dibantu oleh Tim K-9 (anjing pelacak) dari Polda Sumatera Barat untuk memperluas pencarian.

Mereka menyisir area-area yang dicurigai menjadi tempat persembunyian pelaku.

“Kami sudah menurunkan seluruh kekuatan yang ada, termasuk bantuan dari Tim K-9 Polda Sumbar. Kami terus berupaya maksimal agar pelaku segera tertangkap,” ujar Kapolres AKBP Purwanto.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan segera melapor jika melihat atau mengetahui keberadaan pelaku.

Pihak Polres Dharmasraya masih terus bekerja keras melakukan upaya maksimal untuk mengungkap kasus ini.

Remaja perempuan bernama Anjelia Putri (18) mengalami penganiayaan hingga tewas oleh ayah tirinya pada Senin (12/5/2025) malam.

Ayah tirinya berinisial R (43) merupakan warga jorong Koto Gadang, Nagari Ampang Kuranji, Kecamatan Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya.

Baca juga: Remaja Perempuan di Dharmasraya Tewas Dianiaya Ayah Tirinya, Polisi Buru Pelaku

Korban diketahui dianiaya sang ayah tiri karena memberitahukan keberadaan pelaku ke rentenir.

Lantas, pelaku pun diburu penagih utang dari rentenir yang meminjamkannya uang.

Berdasarkan informasi awal, pelaku dan korban bertengkar soal tunggakan cicilan pinjaman bank yang belum dibayar selama tiga bulan.

Korban meminta pelaku untuk segera melunasinya. 

Namun, permintaan itu justru membuat pelaku marah dan diduga memukul korban hingga jatuh dan tak sadarkan diri.

Korban sempat dibawa ke Puskesmas Koto Baru untuk mendapatkan pertolongan, tapi sayangnya nyawanya tidak tertolong.

Jenazah korban kini masih dalam proses autopsi untuk memastikan penyebab pasti kematian.

Kapolres menyatakan bahwa polisi masih mengejar pelaku yang kabur setelah kejadian.

“Kami akan berusaha semaksimal mungkin agar pelaku segera tertangkap dan diproses sesuai hukum,” tegasnya.(TribunPadang.com/ArifRamanda)

 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved