BERITA POPULER PADANG: Keberangkatan Kloter 3 ke Tanah Suci dan 83 Kasus Narkoba Januari-April 2025

Dikatakan Rifki, kedatangan jemaah di ruang tunggu Bandar Udara (Bandara) juga diiringi lantunan salawat badar dari tim salawat PPIH Embarkasi.

"Lantunan salawat ini merupakan inovasi yang dilahirkan embarkasi Padang. Lantunan salawat ini sebagai ungkapan selamat datang dari tim PPIH untuk jemaah haji Bengkulu," tuturnya lagi.

Dikatakan Rifki dengan lantunan salawat ini kita berharap bisa memberikan semangat kepada jemaah setelah menempuh perjalanan dari Bengkulu. "Dengan mendengarkan salawat diharapkan bisa memberikan energi baru kepada jemaah," harapnya.

Jelang diterbangkan lagi ke Madinah jemaah akan istirahat kurang lebih 4 jam. Selama di ruang tunggu jemaah disediakan snack, minuman hangat dan makan siang.

"Menu sau ada rendang sebagai khas Padang, sehingga jemaah merasa senang," kata Rifki.

Jemaah kloter 03 ini akan diterbangkan ke dari BIM ke Madinah pada pukul 18.40 WIB menggunakan pesawat Lion Air 330. Jemaah mulai boarding pada pukul 17.00 WIB.

2. Polresta Padang Ungkap 83 Kasus Narkoba Selama Januari-April 2025, 107 Orang Ditetapkan Tersangka

Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polresta Padang mencatat telah menangani 83 kasus tindak pidana narkotika selama periode Januari hingga April 2025.

Baca juga: 12 Orang Tewas dalam Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang, Gubernur Mahyeldi Sampaikan Belasungkawa

Dari jumlah tersebut, sebanyak 107 orang ditetapkan sebagai tersangka, termasuk enam anak di bawah umur yang masuk dalam kategori Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH).

"Pada Januari hingga April ini kami menangani 83 kasus narkoba. Sebanyak 107 orang diamankan, enam di antaranya merupakan anak-anak," kata Kasat Narkoba Polresta Padang, AKP Martadius, Selasa (6/5/2025).

Martadius menyebut, jumlah tersebut menurun dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024 lalu.

Saat itu, pihaknya menangani 127 kasus dengan total 165 tersangka.

Terkait enam anak yang turut diamankan, Martadius menegaskan pihaknya melakukan penanganan secara khusus.

Proses penyelidikan dan penyidikan dilakukan dengan memperhatikan hak-hak anak sesuai aturan yang berlaku.

“Untuk ABH, sel yang digunakan juga terpisah. Selain itu, penyidikan dilakukan dengan pendekatan yang mempertimbangkan aspek psikologis dan hukum anak,” jelasnya.