Lifestyle

Daun Nilam, Tanaman 'Ajaib' di Balik Bisnis Minyak Atsiri Bernilai Miliaran Rupiah

DI BALIK aromanya yang khas, daun nilam menyimpan potensi besar yang tak banyak disadari orang. Tanaman sederhana ini ternyata menjadi kunci utama

Editor: Emil Mahmud
Magang FIB UNAND/ Aisa Elvira
PANEN DAUN NILAM: Seorang buruh tani nilam memotong tanaman nilam yang telah siap panen untuk kemudian dijemur dan diolah menjadi minyak atsiri berkualitas tinggi. Foto ini digunakan dalam pemberitaan mengenai peran penting daun nilam sebagai komoditas unggulan yang menggerakkan bisnis minyak atsiri bernilai miliaran rupiah di pasar lokal hingga internasional. 

DI BALIK aromanya yang khas, daun nilam menyimpan potensi besar yang tak banyak disadari orang. Tanaman sederhana ini ternyata menjadi kunci utama dalam industri minyak atsiri yang nilainya mencapai miliaran rupiah, tidak hanya di Indonesia, melainkan juga di pasar global.

Nilam (Pogostemon cablin), tanaman tropis yang mudah tumbuh di berbagai daerah Indonesia, terutama di Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan, menghasilkan minyak atsiri dengan aroma kuat dan tahan lama.

Kandungan minyak atsiri inilah yang menjadi bahan dasar penting dalam pembuatan parfum, kosmetik, aromaterapi, hingga produk farmasi kelas dunia.

Mengapa Daun Nilam Begitu Berharga?

Minyak atsiri dari daun nilam memiliki karakteristik unik: aroma yang semakin harum seiring waktu. Berbeda dengan minyak lain yang bisa menguap dan pudar, minyak nilam justru semakin matang dan mahal nilainya.

Inilah sebabnya, permintaan global terhadap minyak nilam selalu tinggi, terutama dari negara-negara seperti Prancis, Amerika Serikat, Jepang, dan Swiss.

Indonesia sendiri adalah salah satu produsen minyak nilam terbesar di dunia, menguasai sekitar 90 - 95 persen pasar global. Dari desa-desa kecil hingga perkebunan besar, daun nilam menjadi "emas hijau" yang menghidupi ribuan petani lokal.

Proses Panjang dari Daun ke Minyak

Perjalanan daun nilam menjadi minyak atsiri bernilai tinggi tidak instan. Setelah dipanen, daun nilam harus dikeringkan dengan hati-hati untuk menjaga kualitasnya. Kemudian, melalui proses penyulingan menggunakan uap air, minyak atsiri dipisahkan dari jaringan tanaman.

Kualitas minyak yang dihasilkan sangat bergantung pada teknik penyulingan dan kondisi daun saat diproses. Minyak atsiri murni dari nilam yang berwarna coklat kekuningan dan beraroma kuat dihargai sangat tinggi di pasar internasional.

PANEN DAUN NILAM: Seorang buruh tani nilam memotong tanaman nilam yang telah siap panen untuk kemudian dijemur dan diolah menjadi minyak atsiri berkualitas tinggi. Foto ini digunakan dalam pemberitaan mengenai peran penting daun nilam sebagai komoditas unggulan yang menggerakkan bisnis minyak atsiri bernilai miliaran rupiah di pasar lokal hingga internasional.
PANEN DAUN NILAM: Seorang buruh tani nilam memotong tanaman nilam yang telah siap panen untuk kemudian dijemur dan diolah menjadi minyak atsiri berkualitas tinggi. Foto ini digunakan dalam pemberitaan mengenai peran penting daun nilam sebagai komoditas unggulan yang menggerakkan bisnis minyak atsiri bernilai miliaran rupiah di pasar lokal hingga internasional. (Magang FIB UNAND/ Aisa Elvira)

Peluang Bisnis yang Menjanjikan

Melihat permintaan dunia yang terus meningkat, budidaya nilam kini menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Banyak petani, terutama di Sumatera Barat, Aceh, dan Sulawesi Tengah, mulai melirik nilam sebagai tanaman unggulan.

Pemerintah daerah dan berbagai lembaga juga mendorong pengembangan industri minyak atsiri ini dengan memberikan pelatihan budidaya, bantuan alat penyulingan, hingga akses pasar ekspor.

Tidak mengherankan, apabila bisnis minyak atsiri daun nilam kini menjadi salah satu penggerak ekonomi baru di daerah-daerah tersebut.

Harapan ke Depan

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved