Berita Populer Sumbar

POPULER SUMBAR: Kronologi Truk Rem Blong di Silaing Bawah dan Kapal Banawa Nusantara 88 Tenggelam

Ada berita tentang Kronologi Truk Rem Blong Tabrak 6 Kendaraan di Silaing Bawah Padang Panjang, 1 Mobil Masuk Jurang.

Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Muhammad Iqbal
KECELAKAAN BERUNTUN - Sebuah minibus masuk jurang pasca kecelakaan beruntun di Silaing Bawah, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Rabu (23/4/2025). Kasat Lantas Polres Padang Panjang, Iptu Jamalluddin sebut penyebab kecelakaan diduga karena rem blong sehingga menabrak kendaraan di depannya. Total 7 kendaraan yang terlibat kecelakaan beruntun. 

Sementara itu, saat di lokasi, terlihat 1 truk berhenti dengan bagian depan menabrak pohon.

Di bawah kolong truk, terdapat sepeda motor berjenis NMAX terlindas dan ringsek.

Lalu, juga terdapat satu minibus lainnya di bagian belakang yang hancur bagian kananya. Kaca-kaca minibus juga pecah.

2.Kapal hibah Kemenhub untuk pariwisata Pariaman, KM Banawa Nusantara 88, tenggelam sebelum beroperasi maksimal untuk sektor pariwisata Kota Pariaman, Sumatera Barat.

Kapal pelayaran rakyat (pelra) yang didatangkan sejak Oktober 2019 ini tenggelam akibat hujan badai setelah lama rusak dan minim perawatan. 

KM Banawa Nusantara 88 ini awalnya akan digunakan untuk membawa wisatawan yang menyukai wisata pulau dan memancing.

Hanya saja sejak berlabuh bulan Oktober 2019, kapal tersebut belum berfungsi secara maksimal untuk menunjang sektor Pariwisata.

Kapal yang memiliki panjang 20 meter dan lebar tiga meter dengan kapasitas 24 penumpang tersebut dibuat di galangan kapal di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Kapal tersebut tersebut dari kayu yang dilengkapi dengan pendingin ruangan atau AC, sonar, GPS, bahkan sarana karaoke, dan dapur.

Kadishub Kota Pariaman, Afwandi, mengatakan sejak kapal datang, hanya beberapa kali beroperasi, khususnya untuk kegiatan kepala daerah.

"Secara maksimal memang belum beroperasi karena sejumlah kendala seperti Covid 19 dan minat wisatawan untuk menyewa," ujarnya.

Ia menerangkan awalnya kapal tersebut operasionalnya akan menggunakan pihak ketiga, namun belum terwujud.

Berlabuh di dekat pulau Angso duo, kapal tersebut hanya terpakai beberapa kali saja.

Empat tahun sejak berlabuh bagian kapal mulai lapuk dan keropos, sehingga terjadi kebocoran di beberapa bagian kapal.

Hujan Badai Tenggelamkan Kapal

Halaman
1234
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved