Berita Populer Sumbar

POPULER SUMBAR: Kronologi Truk Rem Blong di Silaing Bawah dan Kapal Banawa Nusantara 88 Tenggelam

Ada berita tentang Kronologi Truk Rem Blong Tabrak 6 Kendaraan di Silaing Bawah Padang Panjang, 1 Mobil Masuk Jurang.

Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Muhammad Iqbal
KECELAKAAN BERUNTUN - Sebuah minibus masuk jurang pasca kecelakaan beruntun di Silaing Bawah, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Rabu (23/4/2025). Kasat Lantas Polres Padang Panjang, Iptu Jamalluddin sebut penyebab kecelakaan diduga karena rem blong sehingga menabrak kendaraan di depannya. Total 7 kendaraan yang terlibat kecelakaan beruntun. 

Hujan badai yang terjadi pada pekan lalu, membuat Kapal pelayaran rakyat (Pelra) hibah dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk Kota Pariaman, Sumatera Barat pada 2019, tenggelam, Kamis (17/4/2025).

Kapal dengan nama KM Banawa Nusantara 88 tersebut, sudah dua tahun mengalami kebocoran, sehingga hanya terparkir di perairan Kota Pariaman, dekat pulau Angso duo.

Kadishub Kota Pariaman, Afwandi, mengatakan, sebelum kapal tenggelam pihaknya sempat melakukan pengurangan air dan memanaskan mesin kapal.

Ia menerangkan, kapal tersebut awalnya mengalami kebocoran di bagian baling-baling sehingga dalam satu tahun terakhir kapal tersebut tidak bisa digunakan.

"Kebocoran tersebut bertambah dalam beberapa waktu terakhir karena memang kondisi kapal sudah banyak yang lapuk," ujarnya, Rabu (23/4/2025).

Pihaknya memperkirakan, kapal tenggelam akibat hujan badai yang terjadi di Kota Pariaman beberapa waktu lalu.

Kondisi kapal yang sudah rapuh ditambah hujan badai yang terjadi, membuat kapal tenggelam dengan cepat ke dasar laut.

Kadis menerangkan kondisi kapal yang sudah rusak selama dua tahun terakhir, sejatinya tidak mendapat perhatian khusus dari pemerintah.

Hal ini karena biaya perbaikan kapal yang cukup besar, mencapai Rp300 juta, serta lokasi perbaikan yang hanya bisa dilakukan di Kepulauan Mentawai.

Oleh karena itu, kata dia semenjak tiba di Pariaman kapal yang didatangkan dari Lumajang, Jawa Timur itu belum pernah menjalani perawatan menyeluruh di dek.

"Perawatan yang bisa kami lakukan hanya pengecatan, namun untuk di bagian bawah tidak bisa, padahal teritip banyak di bagian bawah," katanya.

Ia menyampaikan semenjak didatangkan ke Pariaman kapal yang rencananya untuk mendukung pariwisata daerah tersebut tidak banyak digunakan.

Kapal itu, hanya digunakan keliling pulau di perairan Pariaman, bersama tamu kepala daerah.

Diketahui kapal dengan kapasitas 24 penumpang tersebut sebelumnya bertujuan untuk membawa wisatawan yang menyukai wisata pulau dan disewakan untuk wisatawan yang mempunyai hobi memancing.

Kapal dengan ukuran 35 gross ton (GT) tersebut sampai saat ini belum memberikan dampak pada pariwisata Kota Pariaman sejak berlabuh Oktober 2019.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved