Harimau di Agam

Kaki Cacat dan Sulit Berburu jadi Alasan Harimau Buntung di TMSBK Bukittinggi Tak Dilepasliarkan

Harimau Sumatera di TMSBK Bukittinggi tak dilepasliarkan karena mengalami cacat pada bagian kaki dan kesulitan berburu di alam liar.

Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rahmadi
Foto: Fajar Alfaridho Herman/tribunpadang.com
HARIMAU SUMATERA BUNTUNG: Petugas gabungan BKSDA Sumbar saat mengevakuasi harimau yang baru saja masuk ke kandang jebak ke TMSBK Bukittinggi, Rabu (12/3/2025). Harimau Sumatera di TMSBK Bukittinggi tak dilepasliarkan karena mengalami cacat pada bagian kaki dan kesulitan berburu di alam liar. 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITINGGI – Harimau Sumatera di TMSBK Bukittinggi tak dilepasliarkan karena mengalami cacat pada bagian kaki dan kesulitan berburu di alam liar.

Harimau betina ini sebelumnya tertangkap di Jorong Taruyan, Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam.

Satwa liar berusia sekitar empat tahun ini ditangkap menggunakan kandang jebak oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat pada Rabu (12/3/2025) setelah dilaporkan memangsa ternak warga.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Sumbar, Antonius Vevri, mengatakan kondisi harimau tidak memungkinkan untuk kembali ke alam liar lantaran mengalami cacat pada bagian kaki.

"Karena kondisi kakinya yang cacat, kami merekomendasikan agar harimau ini menjadi satwa koleksi di Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi," kata Antonius saat dihubungi TribunPadang.com, Selasa (22/4/2025).

Baca juga: BKSDA Sumbar Pastikan Harimau Cacat Agam Tak Kembali ke Hutan, Jadi Koleksi Kebun Binatang

Menurutnya, dari hasil pengamatan, harimau tersebut kesulitan berjalan. 

"Kakinya seperti bergantung saat berjalan. Dengan kondisi seperti itu, kami tidak merekomendasikan untuk dilepasliarkan kembali," katanya.

Ia menambahkan, kondisi fisik yang lemah membuat harimau tersebut kerap memangsa ternak milik warga di kawasan Agam.

"Harimau ini cenderung memilih memangsa hewan ternak karena gerakannya terbatas dan memilih mangsa yang lebih mudah ditangkap," jelas Antonius.

Meski demikian, Antonius memastikan kondisi harimau saat ini dalam keadaan sehat dan telah pulih dari luka ringan yang sempat dideritanya akibat terlalu lama berada dalam kandang jebak.

Baca juga: Harimau Buntung Simaung di Agam Membaik, Observasi Lanjut di Bukittinggi

"Kondisinya sekarang bagus dan sehat di TMSBK. Luka-luka ringannya juga sudah sembuh," katanya.

Ia menambahkan, tim asesor dari Kementerian Kehutanan juga akan melakukan penilaian lanjutan terhadap kondisi harimau tersebut.

"Kami masih menunggu penilaian dari tim asesor Kementerian Kehutanan," tutup Antonius.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved