Lifestyle

Kiat Membangun Karir Era Digital, Siasat Hadapi Artificial Intelligence

KECERDASAN buatan (AI) kini bukan lagi sebuah konsep futuristik, melainkan bagian tak terpisahkan dari kehidupan dan

Editor: Emil Mahmud
Magang FIB UNAND/Aisa Elvira
SKETSA TRANSFORMASI DIGITAL: Seorang peserta tampak menyimak tampilan visualisasi interaktif mengenai kecerdasan buatan ChatGPT dalam kegiatan edukasi teknologi yang diselenggarakan Artificial Intelligence Center Indonesia (AICI). Foto ini digunakan dalam pemberitaan tentang pentingnya menguasai lima keterampilan utama untuk membangun karir yang relevan dan kompetitif di tengah pesatnya perkembangan AI di dunia kerja. 

Tidak seperti manusia, AI tidak memiliki kemampuan untuk memahami dan merasakan emosi. Oleh karena itu, kecerdasan emosional menjadi aspek penting yang membedakan manusia dari mesin. 

Kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan mengekspresikan emosi dengan baik sangat diperlukan dalam membangun relasi interpersonal, komunikasi yang efektif, serta kerja tim yang harmonis. EQ dapat ditingkatkan dengan melatih empati, mendengarkan secara aktif, serta belajar mengelola emosi pribadi dan memahami emosi orang lain dalam berbagai situasi sosial maupun profesional.

 

5. Kemampuan Beradaptasi dan Pembelajaran Sepanjang Hayat

Perkembangan teknologi yang cepat menuntut kemampuan untuk terus belajar dan beradaptasi. Dunia kerja di era AI menuntut individu yang fleksibel, terbuka terhadap perubahan, dan mampu terus memperbarui keterampilannya. 

Adaptabilitas ini memungkinkan seseorang untuk tetap relevan di tengah transformasi industri, memanfaatkan peluang dari teknologi baru, dan mengembangkan karir secara berkelanjutan. 

Untuk membentuk kemampuan ini, penting untuk menjadi pembelajar mandiri, aktif mengikuti pelatihan dan konferensi, serta membangun jejaring profesional di bidang yang diminati.

Transformasi dunia kerja akibat kecerdasan buatan menciptakan banyak peluang baru, sekaligus menuntut keterampilan yang terus berkembang.

Penguasaan lima keterampilan utama literasi digital dan data, pemikiran kritis, kreativitas, kecerdasan emosional, serta kemampuan beradaptasi menjadi fondasi penting untuk sukses di era teknologi ini. Kolaborasi antara manusia dan AI bukanlah bentuk persaingan, melainkan sinergi yang mampu menghasilkan solusi dan inovasi yang lebih optimal.


( Aisa Elvira, Mahasiswa Sastra Indonesia FIB Unand, yang magang di TribunPadang.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved