Lifestyle

Kiat Membangun Karir Era Digital, Siasat Hadapi Artificial Intelligence

KECERDASAN buatan (AI) kini bukan lagi sebuah konsep futuristik, melainkan bagian tak terpisahkan dari kehidupan dan

Editor: Emil Mahmud
Magang FIB UNAND/Aisa Elvira
SKETSA TRANSFORMASI DIGITAL: Seorang peserta tampak menyimak tampilan visualisasi interaktif mengenai kecerdasan buatan ChatGPT dalam kegiatan edukasi teknologi yang diselenggarakan Artificial Intelligence Center Indonesia (AICI). Foto ini digunakan dalam pemberitaan tentang pentingnya menguasai lima keterampilan utama untuk membangun karir yang relevan dan kompetitif di tengah pesatnya perkembangan AI di dunia kerja. 

KECERDASAN buatan (AI) kini bukan lagi sebuah konsep futuristik, melainkan bagian tak terpisahkan dari kehidupan dan dunia profesional kita.

Perubahan ini membawa peluang baru yang besar, namun juga memaksa kita untuk beradaptasi dengan cepat. Agar tetap relevan dan berhasil di era AI, ada lima keterampilan utama yang perlu Anda kuasai sekarang.

 

1. Literasi Digital dan Data

Era kecerdasan buatan (AI), data berperan sebagai "emas baru" yang sangat berharga. Kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan menafsirkan data menjadi kompetensi krusial di berbagai bidang pekerjaan. 

Literasi digital tidak hanya mencakup keterampilan menggunakan perangkat lunak, tetapi juga mencakup pemahaman tentang bagaimana data dikumpulkan, diproses, dan dimanfaatkan oleh sistem AI. 

Keterampilan ini memungkinkan seseorang membuat keputusan berbasis data, mengidentifikasi pola atau tren, serta memahami secara lebih mendalam cara kerja teknologi kecerdasan buatan. Untuk menguasainya, diperlukan pembelajaran melalui kursus online tentang analisis data, penggunaan alat visualisasi, serta praktik langsung dalam proyek pribadi atau profesional.


2. Pemikiran Kritis dan Pemecahan Masalah

AI dapat menyelesaikan tugas-tugas rutin, tetapi pemikiran kritis dan kemampuan menyelesaikan permasalahan kompleks tetap menjadi keunggulan manusia. 

Teknologi dapat menyajikan informasi, namun proses interpretasi, evaluasi, dan pengambilan keputusan tetap membutuhkan campur tangan manusia. 

Keterampilan ini sangat penting untuk menghadapi tantangan yang belum bisa ditangani oleh mesin, menghindari kesalahan akibat bias data, serta memastikan pengambilan keputusan yang etis. Untuk mengembangkan keterampilan ini, penting melatih diri dengan membaca buku, mengikuti diskusi, menyelesaikan tantangan logika, dan mempelajari metode pemecahan masalah seperti desain berpikir (design thinking) dan analisis SWOT.


3. Kreativitas dan Inovasi

Meskipun AI dapat membuat konten dan desain berdasarkan data, kreativitas manusia tetap menjadi kekuatan yang tidak dapat digantikan. Kemampuan untuk berpikir secara imajinatif, menciptakan ide-ide baru, dan menghasilkan inovasi adalah aset penting dalam dunia kerja masa kini. 

Kreativitas berperan besar dalam pengembangan produk baru, strategi pemasaran yang efektif, serta solusi unik terhadap permasalahan kompleks. Keterampilan ini dapat diasah melalui eksplorasi hal-hal baru, eksperimen, serta kolaborasi dengan individu dari berbagai latar belakang.

4. Kecerdasan Emosional (EQ)

Tidak seperti manusia, AI tidak memiliki kemampuan untuk memahami dan merasakan emosi. Oleh karena itu, kecerdasan emosional menjadi aspek penting yang membedakan manusia dari mesin. 

Kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan mengekspresikan emosi dengan baik sangat diperlukan dalam membangun relasi interpersonal, komunikasi yang efektif, serta kerja tim yang harmonis. EQ dapat ditingkatkan dengan melatih empati, mendengarkan secara aktif, serta belajar mengelola emosi pribadi dan memahami emosi orang lain dalam berbagai situasi sosial maupun profesional.

 

5. Kemampuan Beradaptasi dan Pembelajaran Sepanjang Hayat

Perkembangan teknologi yang cepat menuntut kemampuan untuk terus belajar dan beradaptasi. Dunia kerja di era AI menuntut individu yang fleksibel, terbuka terhadap perubahan, dan mampu terus memperbarui keterampilannya. 

Adaptabilitas ini memungkinkan seseorang untuk tetap relevan di tengah transformasi industri, memanfaatkan peluang dari teknologi baru, dan mengembangkan karir secara berkelanjutan. 

Untuk membentuk kemampuan ini, penting untuk menjadi pembelajar mandiri, aktif mengikuti pelatihan dan konferensi, serta membangun jejaring profesional di bidang yang diminati.

Transformasi dunia kerja akibat kecerdasan buatan menciptakan banyak peluang baru, sekaligus menuntut keterampilan yang terus berkembang.

Penguasaan lima keterampilan utama literasi digital dan data, pemikiran kritis, kreativitas, kecerdasan emosional, serta kemampuan beradaptasi menjadi fondasi penting untuk sukses di era teknologi ini. Kolaborasi antara manusia dan AI bukanlah bentuk persaingan, melainkan sinergi yang mampu menghasilkan solusi dan inovasi yang lebih optimal.


( Aisa Elvira, Mahasiswa Sastra Indonesia FIB Unand, yang magang di TribunPadang.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved