Pedagang Pakaian di Padang Keluhkan Sepinya Pengunjung Jelang Lebaran 2025 Dibanding Tahun Lalu

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pedagang pakaian di Padang mengeluhkan sepinya pengunjung menjelang Lebaran Idul Fitri 2025. Kondisi ini mereka bandingkan dengan keramaian pembeli pada tahun sebelumnya.

Hal itu diungkapkan oleh beberapa pedagang pakaian saat ditemui Tribunpadang.com.

Salah seorang pedang pakaian di Pasar Raya Padang, Eva menyebut jelang lebaran Idul Fitri 2025 pengunjung cukup ramai, namun tak lebih dari tahun 2024.

"Tahun dulu lebih ramai," kata Eva kepada Tribunpadang.com, Sabtu sore (29/3/2025).

Eva menjelaskan biasanya seminggu jelang lebaran tokonya sudah ramai dipadati pengunjung, sekarang hanya 3 hari jelang lebaran.

Baca juga: Pengusaha Lemang di Padang Banjir Pesanan Jelang Lebaran, Masak Sampai 800 Batang , Raup Rp20 Juta

"Sekarang pun sudah mulai sepi," sebut Eva.

Lalu Eva menambahkan jika dulu itu benar-benar ramai jelang lebaran Idul Fitri 2025, namun sekarang sangat jauh menurun.

"Sangat jauh menurunnya di bandingkan tahun lalu," jelas Eva.

Bahkan, kata Eva, kalau dulu orang sampai tidak terlayani karena saking ramainya pengunjung. Untuk sekarang, karyawannya bisa lebih santai.

"Kalau dulu karyawan saya tidak bisa duduk karena saking ramainya," tutur Eva.

Baca juga: Harga Daging Meningkat Jelang Idulfitri di Pasar Ujung Gading Pasaman Barat, Capai Rp180 Ribu per Kg

"Bahkan tahun ini saya tidak menambah anggota," tambah Eva.

Sama halnya dengan Eva, pedagang pakaian di Plaza Andalas Padang Silvi juga mengungkapkan jika pembeli jelang lebaran 2025 ini tidak lebih ramai dari tahun sebelumnya.

"Kalau dikatakan ramai, ya ramai. Tapi, tidak seramai tahun lalu," kata Silvi saat memberikan keterangan.

Jika di bandingkan tahun sebelumnya, ujar Silvi, penghasilannya bisa mencapai Rp200.000.000 jelang lebaran Idul Fitri.

Namun jelang lebaran Idul Fitri 2025 ini, keuntungan yang ia peroleh hanya setengah dari tahun sebelumnya.

"Namun di bandingkan tahun sebelumnya, penjualan sekarang baru setengahnya. Tahun lalu saya bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp 200 juta," beber Silvi.(*)