Ramadan dan Idul Fitri

Kue Lebaran yang Laris Manis: Kacang Tojin, Kue Bawang, Sapik, Kambang Loyang, dan Arai Pinang

LEBARAN sudah di depan mata, selain momen berkumpul bersama keluarga, salah satu hal yang paling ditunggu-tunggu saat Idulfitri adalah sajian khas yan

Editor: Emil Mahmud
Magang FIB| Wahyu Saptio A
CEMILAN TRADISIONAL SUMBAR - Kue Kambang Loyang merupakan salah satu kue atau cemilan tradisional Sumatera Barat khususnya saat lebaran, kurang rasanya kalau lebaran, tetapi tidak ada kue Kambang Loyang di Rumah. 

LEBARAN sudah di depan mata, selain momen berkumpul bersama keluarga, salah satu hal yang paling ditunggu-tunggu saat Idulfitri adalah sajian khas yang menggugah selera. 

Di Sumatera Barat, ada beberapa kue tradisional yang hampir selalu hadir di meja saat Lebaran. Bukan sekadar camilan, kue-kue ini memiliki makna tersendiri dalam budaya masyarakat.

Yuk, kenali lebih dalam enam kue lebaran khas Minangkabau yang wajib ada di rumah!  

CEMILAN TRADISIONAL SUMBAR - Kue Kambang Loyang merupakan salah satu kue atau cemilan tradisional Sumatera Barat khususnya saat lebaran, kurang rasanya kalau lebaran, tetapi tidak ada kue Kambang Loyang di Rumah.
CEMILAN TRADISIONAL SUMBAR - Kue Kambang Loyang merupakan salah satu kue atau cemilan tradisional Sumatera Barat khususnya saat lebaran, kurang rasanya kalau lebaran, tetapi tidak ada kue Kambang Loyang di Rumah. (Magang FIB| Wahyu Saptio A)

1. Kue Kambang Loyang: Keindahan dalam Rasa  

Kue Kambang Loyang atau sering disebut juga sebagai kue kembang goyang memiliki bentuk yang unik, menyerupai bunga yang sedang mekar.

Kue ini terbuat dari campuran tepung beras, gula, santan, dan telur yang kemudian digoreng menggunakan cetakan berbentuk bunga.

Cara memasaknya cukup menarik, adonan dicelupkan ke cetakan khusus, lalu digoreng dalam minyak panas hingga kering dan renyah.  

Kue ini melambangkan kebersamaan dan keindahan dalam keluarga. Bentuknya yang seperti bunga mengisyaratkan bahwa kebahagiaan Lebaran seharusnya mekar dan berkembang, sebagaimana hubungan baik antaranggota keluarga dan sanak saudara.  

2. Kue Sapik: Serupa Semprong, Berbeda Rasa  

Kue Sapik merupakan camilan khas Minangkabau yang mirip dengan kue semprong, tetapi memiliki tekstur yang lebih padat. Bahan dasarnya adalah tepung beras, gula, telur, dan santan.

Proses pembuatannya cukup unik, adonan dicetak di atas wajan khusus hingga setengah matang, kemudian dilipat dengan cepat sebelum mengeras.  

Dalam tradisi Minangkabau, kue ini sering dikaitkan dengan filosofi kehati-hatian dalam berbicara dan bertindak. Bentuknya yang terlipat rapi melambangkan pentingnya menjaga rahasia dan tidak sembarang mengumbar hal-hal yang bisa merugikan diri sendiri atau orang lain.  

3. Kue Bawang: Gurihnya Tak Pernah Salah  

Berbeda dari kebanyakan kue Lebaran yang cenderung manis, kue bawang menawarkan cita rasa gurih yang khas. Bahan utamanya terdiri dari tepung terigu, telur, bawang putih, garam, dan margarin yang dicampur hingga menjadi adonan.

Setelah itu, adonan dipipihkan, dipotong-potong tipis, lalu digoreng hingga renyah.  

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved