Ramadan dan Idul Fitri

Masjid Raya Gantiang, Masjid Tertua di Padang, Paduan Arsitektur Minang, Cina, Persia & Timur Tengah

Masjid Raya Gantiang berada di Kelurahan Gantiang, Kecamatan Timur, Kota Padang, Sumbar.

Penulis: Nadia Nazar | Editor: Saridal Maijar
TribunPadang.com/Nadia Nazar
Masjid Raya Ganting berada di Kelurahan Gantiang, Kecamatan Timur, Kota Padang, Sumatera Barat. 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Nadia Nazar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Masjid Raya Gantiang berada di Kelurahan Gantiang, Kecamatan Timur, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat ( Sumbar).

Masjid Raya Gantiang telah berdiri sejak 200 tahun lalu dan dinilai sebagai masjid tertua di Padang.

Ketua Pengurus Masjid Raya Gantiang, Nur Suhud Husin mengatakan, awalnya masjid ini sebuah bangunan surau berukuran 30 x 30 meter, yang berdiri pada tahun 1770, tepatnya di kaki Gunung Padang.

Masjid yang bentuk bangunannya sangat sederhana ini, kemudian dihancurkan oleh Pemerintahan Hindia Belanda akibat pembuatan jalan ke Pelabuhan Emma Haven (Teluk Bayur).

"Pada tahun 1790, masjid ini kembali dibangun di lokasi yang sekarang berjarak sekitar 4 kilometer dari lokasi sebelumnya.

Curi Kotak Amal Masjid Setelah Jemaah Salat Tarawih, Pria di Padang Bonyok Dihajar Massa

Latar Belakang Masjid Raya Sumbar, Ammar Zoni Unggah Foto Bareng Istri Pakai Hijab di Instagram

Pada akhirnya dengan dukungan banyak pihak, pada tahun 1810 pembangunan dapat diselesaikan," sebut pria 76 tahun ini yang akrab disapa Pak Paud.

Ia mengatakan, ada tiga tokoh Kampung Gantiang dari suku Chaniago yang merencanakan pembangunan masjid ini.

Ketiga tokoh tersebut bernama Angku Gapuak, Syech Uma, dan Angku Kapalo Koto.

Tiang penyangga masjid berjumlah 25 buah yang berjajar lima buah yang masing-masing dilapisi marmer putih, melambangkan jumlah para Nabi.
Tiang penyangga masjid berjumlah 25 buah yang berjajar lima buah yang masing-masing dilapisi marmer putih, melambangkan jumlah para Nabi. (TribunPadang.com/Nadia Nazar)

Pada tahun 1833, ceritanya, pernah terjadi gempa bumi di Padang dan menimbulkan gelombang tsunami yang merambah sebagian besar Kota Padang.

"Masjid ini termasuk bangunan yang selamat, namun lantai batu masjid terpaksa diganti dengan lantai campuran kapur kulit kerang dari batu apung," jelasnya.

Masjid ini merupakan perpaduan dari berbagai corak arsitektur karena pengerjaannya melibatkan berbagai etnik.

Masjid Ishlah di Sumbar, Berada di Desa Terindah Dunia, Jemaah Wudu Pakai Air Panas dari Gunung

Sambut Ramadan, Hotel Ibis Padang Ciptakan Miniatur Masjid dari 976 Botol Bekas

Seperti Persia, Timur Tengah, Cina, dan Minangkabau. Semua ciri-ciri masjid kuno bisa dijumpai pada pola bangunan Masjid Raya Gantiang ini.

Masjid ini bergaya neoklasik Eropa, dapat dilihat bangunan bagian depan dari Masjid mirip benteng spanyol yang disiapkan oleh bangunan militer Belanda.

Selain itu, pada tahun 1910, lantai masjid yang terbuat dari batu kali bersusun dan diplester tanah liat, diganti dengan ubin yang dipesan oleh orang Belanda beserta tukang yang memasangnya.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved