Mayat Dalam Karung

Tangan Diborgol, Ayah Hadiri Pemakaman Siswi Korban Pembunuhan di Tanah Datar Dikawal Petugas Lapas

 Sebuah pemandangan tak biasa terlihat saat pemakaman CNS (15), korban pembunuhan di Nagari Sungai Tarab, Kecamatan Sungai Tarab,

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rahmadi
SS Situlang Chanel
MAYAT DALAM KARUNG - Ayah CNS (15), yang masih menjalani hukuman penjara, hadir di pemakaman dengan tangan diborgol. Kedatangan ayah korban, yang mengenakan baju tahanan berwarna biru, diiringi oleh sejumlah petugas dari Lapas Sijunjung. 

Ibu korban, Liza Delka, menyampaikan bahwa gambar dengan tulisan berupa nama di tangan anaknya bukanlah tato, melainkan terbuat dari henna. 

Liza Delka selaku orang tua korban menyampaikan bahwa anaknya sedang berada di tempat neneknya dan sempat memasak gorengan dari Magrib hingga pukul 20.00 WIB.

Baca juga: Awal Mula Ibu Tahu Anaknya Jadi Korban Pembunuhan di Tanah Datar Sumbar

Namun, ternyata korban tidak tidur di rumah neneknya yang hanya bersebelahan dengan rumahnya. Akhirnya, pada pagi hari korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia terbungkus karung.

Liza Delka mengatakan, untuk lokasi rumahnya dari lokasi penemuan jenazah anaknya berjarak sekitar 10 kilometer.

Untuk perkara ini masih dalam penyelidikan dari Polres Tanah Datar. Liza Delka menyebutkan bahwa anaknya memiliki banyak teman dekat. Semua kontak dari teman dekat korban telah diberikan kepada pihak kepolisian.

"Semalam itu dia (korban) ada melakukan tangkapan layar sebuah status di WhatsApp salah satu orang, intinya hendak melakukan pembunuhan. Ada seseorang mau membunuh, kalau tidak salah isi tulisannya itu, kalau kau berani macam-macam denganku, akan ku bunuh kau," ujar Liza Delka.

Ia menyampaikan, korban yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pernah curhat kepada adiknya. Dimana ada teman dekatnya pernah mengajak berkelahi dengan membawa pisau.

Baca juga: Siswi Ditemukan Tewas dalam Karung di Tanah Datar, Keluarga Kenali dari Gambar Henna di Tangan

"Hanya itu saja yang saya tahu dari cerita adiknya. Kalau untuk korban anaknya patuh, penurut, dan tidak banyak cerita. Saat berada di rumah dan kalau mau cerita, ya yang penting-penting saja," ujar Liza Delka.

Sebagai orang tua, Liza Delka berharap agar orang yang telah melakukan penganiayaan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia segera dapat diamankan oleh pihak kepolisian. Ia juga memohon doa agar anaknya meninggal dunia dalam kondisi Khusnul Khotimah.

"Hanya itu harapan saya, meminta doa kepada semua dan seluruh masyarakat Indonesia. Dan, semoga untuk pelakunya dapat secepatnya tertangkap, karena telah membunuh anak saya," pungkasnya. (*)
 
 


 
 
 
 
 
 
 

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved