PMK di Sumbar
Gejala PMK yang Dialami 11 Ekor Sapi di Pariaman Sumbar: Luka di Mulut dan Lecet pada Lutut
Dokter hewan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman, Sumatera Barat, temui gejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sebelas ekor sapi.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM,PARIAMAN - Dokter hewan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman, Sumatera Barat, temui gejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sebelas ekor sapi.
Pelaksana Tugas Sekretaris Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman Marini Jamal, mengatakan, gejala tersebut merupakan gejala PMK.
Hal itu ia sampaikan melalui pemeriksaan dari dokter hewan saat melakukan pengobatan ke kandang.
"Hasil pemeriksaan dokter kami, ditemui ada luka di dalam mulut dan lecet pada bagian kaki ternak," ujarnya.
Ia menilai temuan itu sudah terindikasi bahwa ternak tersebut memiliki gejala PMK.
Kendati demikian pihaknya masih menunggu hasil dari balai veteriner Bukittinggi, yang sudah melakukan pengambilan sampel pada sejumlah ternak di lokasi.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 11 ekor sapi di Punggung Ladiang, Pariaman Selatan, Kota Pariaman, Sumatera Barat terindikasi gejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) setelah membeli sapi dari Medan.
Baca juga: Mengenal Penyakit Mulut dan Kuku yang Menyerang Ratusan Hewan Ternak di Padang Pariaman
Pelaksana Tugas Sekretaris Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman Marini Jamal, mengatakan jumlah sapi yang dibeli peternak tersebut berjumlah dua ekor.
Ia menerangkan dua ekor sapi yang dibeli peternak tersebut, dibeli dari Pasar Ternak Sungai Sariak empat hari sebelum peternak mengetahui ada gejala PMK pada sapinya.
"Sapi yang dibeli ini berasal dari Medan. Sesudah dibeli sapi ini langsung digabungkan dengan sapi lainnya," ujar Marini, Selasa (14/1/2025).
Penggabungan ini yang menurut pihaknya membuat 11 ekor sapi memiliki gejala PMK, karena semuanya berada dalam satu kandang.
Ia menjelaskan, bahwa pihaknya mengetahui ada sapi mengalami gejala PMK ini pada Senin pekan lalu.
Mengetahui informasi itu, pihaknya langsung mendatangi kandang dan memberikan pada sapi yang mengalami gejala.
Berdasarkan, pantauan dokter hewan, Marini menyebut dapat disimpulkan bahwa ternak tersebut terindikasi gejala PMK.
Melihat indikasi tersebut pihaknya langsung memberi vitamin dan obat demam pada ternak tersebut.
"Sehari setelah kami ke kandang. Kami sudah laporkan ke Isnis. Lalu, keesokannya Balai Veteriner Bukittinggi datang mengambil sampel oravaring dan darah," ujarnya.
Hanya saja hasil dari sampel ini belum diketahui oleh pihaknya, karena masih menunggu proses pemeriksaan selama beberapa hari ke depan.
_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News
Akibat PMK, Kawin Suntik Ternak di Padang Pariaman Turun pada 2024 |
![]() |
---|
2.000 Dosis Vaksin PMK Ternak di Kabupaten Solok Tersalurkan, Upaya Tambahan Diajukan |
![]() |
---|
Kasus PMK di Kabupaten Solok Nol, 143 Ternak Sembuh 100 Persen, Tidak Ada Ternak yang Mati |
![]() |
---|
Dinas Pertanian Kabupaten Solok Sumbar Gencarkan Edukasi Cegah PMK pada Ternak |
![]() |
---|
Dinas Pertanian Solok Sumbar Percepat Vaksinasi PMK, Sudah 662 Dosis Disuntikkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.