Citizen Journalism
Kepahlawanan yang Sendat dan Tergopoh-gopoh, Catatan Pertunjukan Teater “Sayap-Sayap Proklamasi”
Tidak mudah menyusun peristiwa menjadi satu rangkaian kisah di atas panggung, yang betapapun bersifat fragmentaris,
Penulis: rilis biz | Editor: Emil Mahmud
Oleh: Edy Suisno, Dosen Film dan Televisi, Dosen Seni Teater Institut Seni Indonesia Padang Panjang)
TIDAK mudah menyusun peristiwa menjadi satu rangkaian kisah di atas panggung, yang betapapun bersifat fragmentaris, tetapi tetap harus terbaca sebagai jalinan yang utuh. Masing-masing penggalan peristiwanya tetap dimaknai sebagai rajutan yang mempunyai relasi sangat erat.
Terlebih, jika hal tersebut terhubung dengan figur yang berfungsi sebagai penentu dalam menggerakan cerita dan menempatkan sosoknya sebagai pusat perhatian.
Tentu saja, bukan sekedar menjadikan figur tersebut sebagai pemantik setiap tahap ‘penuturan’, tapi juga mampu menjaga jalinan cerita agar berlangsung tanpa aksi-aksi ‘ekstravagan’, dan mampu memandu alur yang tengah berjalan agar tidak terkesan sebagai kumpulan peristiwa, dengan lalu lintas karakter yang impresinya sangat mungkin menjadi artifisial.
Terlebih lagi, jika rentetan peristiwa tersebut dikaitkan dengan tonggak dalam sejarah (milestone) dan diharapkan menjadi kaleidoskop kebangsaan dan kemanusiaan penting, yang harus terkesan proporsional dan realistik di satu sisi, tetapi pada di sisi lain, harus terkesan ‘agung’ dan ‘monumental’.
Proses pertunjukan teater yang mengaktualisasi tokoh sejarah dan peristiwa sejarah, dengan demikian bukan persoalan sederhana atau bisa ‘sangat disederhanakan’. Ada emban visual yang harus menjaga proporsi penyajian agar tetap make sense.
Sekalipun, sebagai karya seni, tetap membutuhkan proses ‘dramatisasi’ sebagai daya tarik tontonan. Ada emban re-aktualisasi yang bisa menjebak dan beresiko ‘mengaburkan’, dan bahkan bisa berujung ‘mendangkalkan’.
Dan emban-emban inilah, yang tampaknya tak mampu ditunaikan secara maksimal dalam pertunjukan Sayap-Sayap Proklamasi, yang di tampilkan Komunitas Seni Kuflet, dengan sutradara Sulaiman Juned, lewat naskah yang ditulis Solehah Hazanah Nasution, dan dipentaskan di Kawasan Desa Wisata, Kubu Gadang, Padang Panjang, pada tanggal 12 Desember 2024 malam.
Pertunjukan Sayap-Sayap Proklamasi merupakan salah satu karya teater sebagai rangkaian gelaran pementasan yang di-inisiasi oleh Dirjen Kebudayaan melalui program Fasilitasi Bidang Kebudayaan (FBK), yang tahun ini, berusaha mengaktualisasikan kembali spirit perjuangan para Pahlawan Nasional.
Dengan menempatkan perjuangan tokoh Muhammad Hatta sebagai lanskap utama dalam cerita, pertunjukan Sayap-Sayap Proklamasi, sejatinya hendak menonjolkan pengemasan pentas sebagai kesatuan ‘seni pertunjukan’.
Suatu pertunjukan teater yang merajut idiom-idiom pentas, yang oleh beberapa penggiat teater lazim disebut sebagai ‘teater musikal’.
Sebuah sajian yang tidak hanya menonjolkan interaksi tokoh dalam kematangan seni peran sebagai spotlight satu-satunya, tetapi juga menghadirkan impresi pemanggungan lewat tarian, seni tutur, nyanyian dan penggunaan slide gambar maupun video sebagai penguat ilustrasi latar.
Pilihan konsep di atas, tentu saja bukanlah pilihan yang tanpa resiko.
Pilihan konsep tersebut, tentu saja membutuhkan ikhtiar dalam menciptakan kepaduan pentas yang mampu bersenyawa menjadi kesatuan kuat, yang kemudian mewujud sebagai ‘seni baru’.
Suatu ikhtiar yang bukan sekedar strategi untuk menjaga pertunjukan dari melemahnya konsentrasi dan intensitas perhatian penonton melalui pernik-pernik visual di atas panggung, tapi juga ‘satu kesatuan’ yang memberi ketajaman daya sentuh dan syukur-syukur: terciptannya sebuah kesan yang langgeng.
MAN IC Padang Pariaman Menebar Harapan Jemput Masa Depan: Berakit-rakit ke Hulu, Berenang ke Tepian |
![]() |
---|
Kuliah Kerja Nyata: Program Mahasiswa di Indonesia Serupa, Bakti Siswa & Magang Industri di Malaysia |
![]() |
---|
Opini Ruang Kota Tanpa Asap: Car Free Day Antara Negara Serumpun Indonesia & Malaysia |
![]() |
---|
Opini Bahasa Melayu: Bila Percuma di Malaysia, Gratis di Indonesia |
![]() |
---|
UNP Pelatihan Emotional Spritual Question di SMAN 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, Sumatera Barat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.