Kepala Daerah Perempuan Pertama di Sumbar, Annisa Siap Berkontribusi di Dharmasraya
Bupati dan Wakil Bupati Dharmasraya terpilih Annisa Suci Ramadhani dan Leli Arni mencatat sejarah sebagai kepala daerah perempuan pertama di Provinsi
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Mona Triana
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Bupati dan Wakil Bupati Dharmasraya terpilih Annisa Suci Ramadhani dan Leli Arni mencatat sejarah sebagai kepala daerah perempuan pertama di Provinsi Sumatera Barat.
Berdasarkan rekapitulasi KPU Dharmasraya Annisa-Leli meraih suara terbanyak dengan 65.922 suara dan lawannya kolom kosong 28.895 suara.
Pada Pilkada 2024 Kabupaten Kota di Sumbar, dari 19 kabupaten kota dan satu Provinsi, hanya terdapat tiga daerah yang calonnya perempuan, yakni Kota Solok, Kabupaten Dharmasraya dan Kota Sawahlunto.
Dari tiga daerah tersebut, calon kepala daerah perempuan yang ditetapkan sebagai kepala daerah terpilih hanya Dharmasraya.
Bagi Annisa, menjadi kepala daerah perempuan pertama di Sumbar bukan hanya mencatat sejarah, tetapi beban berat untuk membuktikan bahwa perempuan di Sumbar juga bisa memimpin dan berkontribusi untuk daerah.
Baca juga: Dharmasraya Tidak Tetapkan UMK 2025, Ikuti UMP Sumbar Rp2,99 Juta
"Alhamdulillah berterima kasih kepada masyarakat yang memberikan kepercayaan dan banyak tugas berat ke depannya, apalagi sebagai perempuan yang pertama di satu sisi membuat sejarah tapi juga harus bisa membuktikan," kata Annisa, Minggu (15/12/2024) di sela-sela menghadiri peresmian kantor DPD Golkar Sumbar di Padang.
Annisa mengatakan setelah dilantik nantinya, ia akan menjalankan program-program sesuai kampanye.
Antara lain untuk mengatasi persoalan-persoalan infrastruktur yang rusak.
Selain itu, memastikan pelayanan publik berjalan sesuai ketentuan.
Selanjutnya, meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Dharmasraya yang saat ini masih sangat kecil.
Baca juga: Satbrimob Polda Sumbar Tanam Jagung 4 Hektare di Dharmasraya, Dukung Program Ketahanan Pangan
"Jadi saya ingin membangun daerah ini dengan solusi mandiri, meningkatkan PAD dengan cara membuat industri pengolahan dari komoditas utama yang sudah ada di Dharmasraya contoh pabrik kelapa sawit melalui badan usaha milik daerah," kata Annisa.
Ia menjelaskan, peningkatan PAD Dharmasraya bisa dilakukan dengan mengoptimalkan komoditas utama seperti kelapa sawit dengan membentuk BUMD.
Selain itu, menguyapayakan agar tambang di Dharmasraya bisa dikelola pemerintah daerah sebagai sumber PAD yang sah.
"Dharmasraya punya potensi tambang, nah kita bikin perusahaan daerah. Hari ini ada Pak Bahlil, Menteri ESDM juga, sekaligus kita minta masukan, karena masih banyak persoalan tambang-tambang liar juga, dicarikan solusinya sehingga jadi pendapatan yang sah," kata Annisa. (*)
Prakiraan Cuaca Sumbar Besok Sabtu 20 September, Waspada Hujan Lebat di Padang dan Solok |
![]() |
---|
BMKG Rilis Prakiraan Cuaca Sumbar 19-21 September, Waspada Hujan Lebat di Daerah Berikut |
![]() |
---|
Harga Cabai Meroket Tembus Rp110 Ribu di Pekanbaru Efek Longsor Kelok 9 Sumbar |
![]() |
---|
Terjebak 9 Jam di Kelok 9, Sopir Sayur Merugi Besar, Perjalanan ke Pekanbaru Gagal Total |
![]() |
---|
Pembersihan Material Longsor di Kelok 9 Belum Sampai Setengah, Petugas Lanjutkan Besok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.