Paslon Pilkada Sijunjung 2024 Ungkap Strategi Penguatan Ekonomi Lokal dari Pariwisata hingga Hutan

TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG - Debat kedua Pilkada Sijunjung 2024 mempertemukan dua pasangan calon (Paslon) yang mengemukakan gagasan untuk memperkuat ekonomi lokal. 

Debat yang digelar di Balairung Lansek Manih Kantor Bupati Sijunjung, pada Jumat (15/11/2024), menyoroti pengembangan sektor pariwisata, pertanian, dan pemanfaatan hutan lindung serta produksi sebagai kunci kemajuan daerah.

Paslon menyampaikan permasalahan penguatan ekonomi lokal mulai dari membangun ekosistem pariwisata, pendapatan petani sesuai potensi daerah serta memanfaatkan hutan lindung dan produksi.

Paslon Hendri-Mukhlis dengan nomor urut dua memiliki berbagai cara jitu untuk memperkuat ekonomi lokal.

Hendri menuturkan strategi membangun ekonomi pariwisata berkelanjutan melibatkan masyarakat untuk mendorong ekonomi dapat dilakukan dengan cara seperti:

Baca juga: Simulasi Pilkada 2024 di TPS 17 Koto Baru, KPU Solok Siapkan Mitigasi Kesalahan

Mematangkan Rencana Induk Kepariwisataan(Ritda), jeli memilih destinasi wisata bagi semua kalangan.

“Pengunjung akan ramai jika akses jalan ke tempat wisata mudah dituju maka infrastruktur jalan harus diperbaiki,” katanya.

Harus melibatkan kearifan lokal meminta saran pada niniak mamak dan merangkul SDM baik di ranah maupun rantau.

Lanjutnya, semua perlu sinergi dan kolaborasi dan tentu tak bisa bergantung pada APBD Sijunjung saja.

Hendri juga berencana akan mendirikan pabrik karet di Kabupaten Sijunjung hingga akan berdampak besar bagi petani khususnya petani karet.

“Kabupaten Sijunjung penghasil karet terbesar di Sumatera Barat maka potensi harus bisa menguntungkan masyarakat luas,” terangnya.

Baca juga: Rayakan Hari Jadi ke-60, Ratusan Warga Meriahkan Senam Golkar Bersatu di GOR H. Agus Salim Padang

Ia juga mengatakan hutan produksi dan lindung dapat dimanfaatkan masyarakat membantu peningkatan ekonomi.

“Membangun komunikasi dan relasi nanti kita undang LPHN menggali serta mengajak masyarakat mengenali potensi hutan yang dapat dikelola dengan baik,” ucapnya.

LPHN bisa ditingkatkan izin dan pengembangan potensi wisata pada hutan yang dimiliki.

“Ada juga nantik bisnis karbon dari hutan yang dapat membantu masyarakat,” jelasnya.