Pilkada 2024
Ini Program Mahyeldi-Vasco dan Epyardi-Ekos untuk Tekan Angka Stunting di Sumbar, Siapa Unggul?
Dua pasang calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) 2024 membeberkan programnya masing-masing terkait upaya untuk menekan angka ...
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Dua pasang calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) 2024 membeberkan programnya masing-masing terkait upaya untuk menekan angka stunting di Sumbar.
"Apa program konkret Paslon dalam mengurangi angka stunting sesuai target yang ditetapkan dalam RPJPD Sumbar 2025-2045 sebesar 13,5 persen?," tanya moderator debat publik perdana Cagub-Cawagub Sumbar, Rabu (13/11/2024) malam.
Mahyeldi, calon gubernur nomor urut 1 mengatakan, untuk menurunkan angka stunting menurutnya perlu penguatan SDM hingga ke lapisan terbawah, yakni di puskesmas.
"Inilah yang akan melakukan pengawasan di lapangan dan juga mengukur," kata Mahyeldi.
Di samping itu, kata dia, juga perlu pembenahan gizi masyarakat. Mahyeldi menyebut punya program di sekolah-sekolah, apalagi programnya sejalan dengan Presiden Prabowo soal makan siang gratis.
Selain itu, menurutnya pemerintah perlu berupaya untuk meningkatkan ketersediaan air bersih.
"Selama ini, barangkali gizi mungkin cukup baik, ketersediaan air bersih tidak memadai," lanjutnya.
Baca juga: Saling Serang Mahyeldi-Vasco vs Epyardi-Ekos Saat Debat Terkait Upaya Memberdayakan Perantau Minang
Mahyeldi lantas menyentil Epyardi Asda. Dari kabupaten/ kota di Sumbar, katanya, Kabupaten Solok termasuk daerah yang bermasalah terkait penyediaan air bersih. Lalu, ujar Mahyeldi, angka stunting di Kabupaten Solok termasuk tinggi dibanding daerah lain di Sumbar.
"Ke depan kita akan mendorong sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/ kota untuk menekan angka stunting," imbuhnya.
Vasco Ruseimy, pendamping Mahyeldi menambahkan, semua hal yang disampaikan Mahyeldi masuk dalam program gerak cepat Sumbar unggul, visi dan program unggulan dalam rangka pencegahan stunting dan terpenuhinya layanan kesehatan bagi masyarakat Sumbar.
Epyardi Asda, calon gubernur nomor urut 2 lalu menyerang balik Mahyeldi. Ia bilang jawaban Mahyeldi penuh kamuflase.
"Mungkin beliau (Mahyeldi) tak bisa baca, Solok adalah kabupaten terbaik dalam penurunan angka stunting," ujar Epyardi.
Ia menyebut sebelum dia menjabat sebagai bupati angka stunting di Kabupaten Solok sebesar 41,7 persen. Namun setelah dia memimpin angka stunting di Solok dibawah 18 persen.
"Saya dianugerahi Menteri PMK sebagai orang tua terhebat se-Indonesia dalam rangka kepedulian saya dalam penurunan stunting. Pak Mahyeldi mungkin yang ada dipikiran dia saja, karena dia tak pernah komunikasi dengan kami bupati/ wali kota, sehingga hanya meraba-raba secara pemikiran tersendiri," tambah Epyardi.
Ekos Albar, wakil Epyardi menambahkan, dirinya sebagai Wakil Wali Kota Padang mengaku sebagai ketua percepatan penurunan angka stunting. "Kami berhasil mendapat penghargaan dan insentif dari pusat melalui BKKBN provinsi senilai Rp 7,5 miliar. Kalau untuk menurunkan angka stunting InsyaAllah sudah diluar kepala," katanya.
KPU Pariaman Kembalikan Rp271 Juta Dana Hibah Pilkada 2024, Bukti Akuntabilitas Anggaran |
![]() |
---|
Anggaran PSU dan Pilkada Ulang di 26 Daerah Capai Rp719 Miliar |
![]() |
---|
DPR Dorong Gotong Royong Pemerintah Pusat dan Pemda Soal Dana PSU Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Mendagri Tito Minta Daerah Pangkas Pengeluaran Tak Penting untuk Biayai PSU Pilkada 2024 |
![]() |
---|
KPU Butuh Rp 486,3 Miliar untuk Pemungutan Suara Ulang di 24 Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.