Berita Viral

VIRAL Siswa SD Cianjur Digunduli Gara-Gara Kutu, Guru Berikan Klarifikasi di Depan Orang Tua

Baru-baru ini, sebuah video yang memperlihatkan seorang siswi SD di Cianjur, Jawa Barat, menangis tersedu-sedu viral di media sosial

Editor: Rizka Desri Yusfita
Kolase Tribunnews
Guru SD di Cianjur, Jawa Barat, menuai kecaman lantaran mencukur botak rambut siswanya. 

"Sebagai guru SD yang lebih peka kenapa saya enggak bawa plastik (untuk siswi), kata saya kenapa rambutnya enggak dipotong, dipotong sedikit, katanya enggak mau.

Menanggapi hal itu, guru-guru di  SDN Babakan Cianjur tersebut pun kembali membujuk murid A supaya rambutnya mau dipangkas.

(Guru tanya ke murid) 'mau gini terus atau sakit sebentar besok juga udah cantik (supaya mau dipotong rambutnya)'," pungkas bu guru.

Disisi lain, proses penggundulan muridnya itu disaksikan banyak guru dan dengan kesepakatan.

Ironisnya, meski sang guru telah membeberkan kejadian yang sebenarnya pihak keluarga siswi mengaku tetap tak terima. 

Keluarga A menyebut harusnya pihak guru bertanya dulu ke orang tua murid terkait pemotongan rambut tersebut.

Pasalnya, kini sang siswi menjadi murung dan enggan sekolah lagi.

Bahkan saat disarankan pindah sekolah pun, siswi SD itu menolaknya.

“Astaghfirullahaladzim, cobalah ibu bapak guru yang saya hormati, apa tidak ada cara lain, selain digunduli," 

"Saya selaku saudaranya merasa tidak menerima melihat anak dengan kondisi seperti ini, bagaimana pertanggungjawabanya," 

"Sekarang anaknya sudah tak mau sekolah, mau dipindahkan sekolah juga tidak mau, saya sangat sakit hati liat anak kondisinya seperti ini," ucap saudaranya, Selasa (5/11/2024) dilansir dari akun Instagram folkjawabarat.

Disdikpora Buka Suara

Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Aripin, membenarkan kasus seorang siswi SD di SDN Babakan, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cikadu, Cianjur, digunduli oleh gurunya.

"Sebagai informasi awal, betul adanya kejadian itu, di SDN Babakan, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cikadu," kata Aripin saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (5/11/2024) malam.

Adapun Aripin menyebut, Guru atau pihak sekolah harusnya menyampaikan terlebih dahulu ke orangtua murid atau ada upaya sekolah untuk membersihkannya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved