Kota Solok

Wujudkan Generasi Muda Beradab, Bundo Kanduang Kota Solok Sumbar Bekali Siswa dengan ABS-SBK

Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar membuka kegiatan Bundo Kanduang Masuk Sekolah di Aula SMPN 6 Kota Solok, Sumatera Barat (Sumbar). Kegiatan itu meru..

Penulis: Ghaffar Ramdi | Editor: Fuadi Zikri
Istimewa
Kegiatan pembekalan adat basandi syara, syara basandi kitabullah oleh Bundo Kanduang, Kota Solok, Sumatera Barat (Sumbar). 

TRIBUNPADANG.COM, SOLOK - Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar membuka kegiatan Bundo Kanduang Masuk Sekolah di Aula SMPN 6 Kota Solok, Sumatera Barat (Sumbar).

Kegiatan itu merupakan pembekalan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) bagi siswa SD, SMP, MTs dan MAN se-Kota Solok untuk mewujudkan generasi muda yang beradab dan berakhlak mulai tanggal 22 Oktober sampai 1 November 2024.

Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Bundo Kanduang Kota Solok.

"Ini merupakan sebuah usaha yang dilakukan Bundo Kanduang Kota Solok untuk menguatkan dan melestarikan adat dan budaya kepada generasi penerus Kota Solok, untuk itu kami mengucapkan terimakasih," katanya.

Ia menyebut generasi muda ini merupakan pemilik bangsa ini ke depan, menuju Indonesia Emas Tahun 2045 di usia 100 Tahun Indonesia.

Baca juga: Dikirim dari Semarang dan Transit di Solok, Bawaslu Kawal Distribusi Surat Suara Pilwako Padang 2024

"Kita ingin mereka menjadi manusia hebat di masa mendatang, menjadi orang hebat yang mendunia dengan tidak meninggalkan adat dan budaya Minangkabau," ujar Zul Elfian.

Ia mengingatkan peserta didik semuanya agar pahami dan serap ilmu yang diberikan untuk di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

"Kita berkomitmen dan menyepakati ABS-SBK menyeluruh di Kota Solok. Semoga generasi muda kita menjadi generasi cerdas intelektual, emosional dan spiritual," harap Zul Elfian.

Kemudian, Ketua Bundo Kanduang Kota Solok, Sitta Novembra mengatakan program bundo kanduang masuk sekolah dilaksanakan guna menyampaikan adat istiadat, adab dan akhlak.

"Sasarannya adalah generasi muda Kota Solok dengan peserta yang berasal dari sekolah se-Kota Solok," katanya.

Lebih lanjut, Ketua LKAAM Kota Solok, Rusli Khatib Sulaiman menyebutkan istilah ketek taraja-raja, gadang tabao-bao, gaek tarubah indak memang nyata dalam kehidupan dan yang paling mahal harganya hari ini adalah etika dan rasa malu.

"Yang tua dihormati, nan kecil disayangi, nan seumuran tempat diakusi. Kita tidak boleh melupakan jasa orang yang berbuat baik kepada kita, harus kita hormati dan kita hargai," tutupnya.

_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved