Kota Pariaman

Pj Sekdako Pariaman, Yaminu Rizal Lantik 19 Fungsional Guru, Penyuluh Pertanian dan Penata Anestesi

Sebanyak 19 orang Jabatan Fungsional dilantik dan diambil sumpah Jabatan Fungsional bagi Pegawai Negeri Sipil

|
Penulis: rilis biz | Editor: Emil Mahmud
Istimewa
Belasan pejabat Fungsional dilantik dan diambil sumpah Jabatan Fungsional bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Pemerintah Kota Pariaman bertempat di Aula Balaikota Pariaman, Propinsi Sumbar pada Senin (21/10/2024). 

SEBANYAK 19 orang Jabatan Fungsional dilantik dan diambil sumpah Jabatan Fungsional bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Pemerintah Kota Pariaman bertempat di Aula Balaikota Pariaman, Propinsi Sumatra Barat (Sumbar) Senin 21 Oktober 2024.

Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan 19 orang tersebut  terdiri dari Guru, Penyuluh Pertanian dan Penata Anestesi.

 Pelantikan tersebut, dilantik langsung oleh Penjabat (Pj), Sekretris Daerah Kota Pariaman, Yaminu Rizal dan juga dihadiri oleh Asisten, Staf Ahli, Kepala Dinas dan perwakilan Forkopimda serta Tenaga Ahli Utama (TAU) Bidang Keuangan Pemko Pariaman, Buyung Lapau.

Pj Sekdako Pariaman, Yaminu Rizal mengucapkan selamat kepada yang sudah dilantik menjadi pejabat fungsional di Lingkungan Pemerintah Kota atau Pemko Pariaman.

"Saya percaya bahwa saudara saudari yang sudah dilantik dan diambil sumpah jabatannya hari ini, bisa mengemban tugas yang diamanahkan dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Pada Hari ini (Senin 21 Oktober 2024-red) dengan rahmat dan takdir Allah SWT Bapak dan Ibu telah mendapatkan haknya,".

"Kedepan, kita bersama berusaha memperbaiki seluruh pranata-pranata yang ada terhadap administrasi kepegawaian, keuangan dan pelaksanaan penyelenggaran pemerintahan, dimana tujuan pemerintahan tersebut adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat," ujarnya.

Lebih lanjut, ia juga menghimbau untuk seluruh ASN untuk menjaga netralitasnya dan bijak dalam menggunakan media sosial.

“Sesuai dengan pesan Pj. Walikota Pariaman, Roberia bahwa kita sebagai ASN memang untuk memilih, namun tidak boleh melihatkan keberpihakan kita."

"Pilihan Bapak dan Ibu, hanya ditunjukkan nanti di bilik suara dan dilarang ditunjukkan atau disampaikan kepada orang lain apalagi kepada publik/umum."

"Jangan hanya gegara noda setitik rusak semuanya. Berhati hatilah dalam bertindak dan berucap, termasuk menulis apalagi di ranah media sosial (medsos) atau grup medsos,"

“Saya berharap, pada pertemuan ini, sampaikan pada teman ASN yang lain bahwa kita harus netral. Saya minta agar tidak ikut-ikutan dan harus bijak menggunakan media sosial”, tutupnya mengakhiri. (rls)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved