Citizen Journalism

Opini: Peran Pragmatik dalam Mengurai, Makna Tersirat di Media Sosial

Era digital, media sosial menjadi ruang yang penuh dengan interaksi antarindividu dari berbagai latar belakang

Editor: Emil Mahmud
TribunMedan
Ilustrasi 

Dalam situasi seperti ini, pragmatik membantu kita memahami bagaimana pesan-pesan tersebut dapat dipahami secara berbeda berdasarkan latar belakang budaya, hubungan interpersonal, atau tujuan komunikatif si pembicara.

Konteks sangat penting dalam analisis Pragmatik. Di media sosial, konteks tersebut bisa lebih kompleks karena sifat interaksi yang tidak langsung dan lintas budaya (Revita, 2023a).

Sebagai contoh, sebuah pesan yang diunggah di Twitter mungkin memiliki konteks tertentu di antara pengguna komunitas tertentu, tetapi bisa disalahartikan oleh orang luar komunitas tersebut.

Perubahan format, platform, atau waktu pengiriman pesan juga memengaruhi bagaimana pesan itu diterima.

Dengan memahami prinsip-prinsip Pragmatik, pengguna media sosial dapat lebih peka terhadap potensi kesalahpahaman dalam komunikasi mereka.

Menggunakan tanda-tanda yang lebih jelas, memperhatikan konteks interaksi, dan memahami latar belakang audiens adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk memperkecil kemungkinan salah tafsir.

Pragmatik mengajarkan kita untuk melihat lebih dalam daripada sekadar kata-kata yang tertulis; kita diajak untuk menelusuri maksud, tujuan, dan kondisi di balik pesan.

Pada akhirnya, di dunia yang semakin terhubung secara digital, kemampuan untuk menguraikan makna tersirat melalui pendekatan pragmatik menjadi keterampilan yang sangat berharga.

Hal ini bukan hanya membantu kita berkomunikasi dengan lebih efektif, tetapi juga membangun pemahaman dan toleransi di tengah keberagaman interaksi yang terjadi di media sosial.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved