Peredaran Narkoba di Sumbar

Tekan Peredaran Narkoba di Sumbar, LKAAM Minta Pemda Siapkan Anggaran Khusus untuk BNN

LKAAM Sumbar mengapresiasi langkah Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dalam menggagalkan upaya peredaran gelap ...

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Wahyu Bahar
Ketua LKAAM Sumbar Fauzi Bahar saat ditemui beberapa waktu lalu. Ia mengatakan bahwa pemerintah kabupaten/kota harus memberikan dukungan pada BNN Sumbar berupa anggaran. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - LKAAM Sumbar mengapresiasi langkah Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dalam menggagalkan upaya peredaran gelap narkotika golongan satu jenis ganja yang diselundupkan dari Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh ke Sumatera Barat.

Ketua LKAAM Sumbar Fauzi Bahar mengatakan langkah yang dilakukan BNNP ini telah menyelamatkan ratusan ribu masyarakat di Sumbar

"Semoga pelaku dihukum seberat-beratnya, kalau bisa hukum mati saja, atau digantungkan saja jadi pajangan di RTH Imam Bonjol Padang," kata Fauzi Bahar, Jumat (18/10/2024).

Fauzi Bahar juga menekan bahwa pemerintah kabupaten/kota harus memberikan dukungan pada BNN Sumbar berupa anggaran.

Selain itu, semestinya kantor Badan Narkotika ini juga ada di setiap kabupaten/kota di Sumbar.

Karena peran BNN sangat diperlukan untuk menjaga generasi muda di Sumbar dari barang-barang terlarang.

"Saya mengucapkan terima kasih pada BNNP Sumbar dan jajaran kepolisian atas upayanya mencegah peredaran narkoba di Sumbar," katanya.

Baca juga: BNN Gagalkan Penyelundupan 624 Kg Ganja dari Aceh ke Sumbar, Tujuh Tersangka Ditangkap

Ia juga berpesan agar generasi muda jangan hancurkan masa depan dengan barang-barang terlarang tersebut. 

Kepada orang tua, ia juga menekankan agar mengawasi anak, jangan biar anak terjerat perilaku menyimpang, karena anak harta paling berharga dan harta paling mahal.

Fauzi Bahar juga menekankan agar pemerintah memperbanyak kegiatan yang melibatkan kegiatan generasi muda, misalnya dengan perlombaan-perlombaan setiap bulannya. Dengan mengikuti perlombaan, generasi muda akan berlatih.

Mereka akan disibukan dengan kegiatan positif sehingga pada pukul 9 sudah lelah dan tidur. Langkah ini juga bisa mengantisipasi tawuran yang marak terjadi malam hari.

Disamping itu, Fauzi Bahar juga menekankan agar pemerintah juga menyediakan anggaran untuk tungku tigo sajarangan, yakni istilah kepemimpinan di Minangkabau yang dibutuhkan untuk mengatur pemerintahan dan norma yang ada di masyarakat.

Tungku tigo sajarangan terdiri dari penghulu, alim ulama, dan cerdik pandai.

"Tungku tigo sajarangan, harus dihidupkan, jangan dibiarkan saja," katanya.

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved