Berita Populer Sumbar
POPULER SUMBAR: Pria Mencuri untuk Modal Nikah dan Alasan Pensiunan Polisi Cabut Baliho Paslon
Baliho tersebut berada di sekolah tempat istrinya menjabat sebagai kepala sekolah, yang menurutnya dapat berdampak pada status istrinya sebagai ASN.
TRIBUNPADANG.COM - Simak sejumlah berita populer Sumbar yang menarik diketahui setelah tayang dalam 24 jam terakhir di TribunPadang.com.
Pertama, Satreskrim Polres Padang Panjang menggelar konferensi pers pengungkapan kasus pencurian kartu ATM yang merugikan korban hingga ratusan juta rupiah, Senin (14/10/2024) kemarin.
Motif dari aksi ini adalah kebutuhan ekonomi sehari-hari dan biaya pernikahan tersangka RH. Kasus ini kini dalam penanganan lebih lanjut oleh Polres Padang Panjang.
Selanjutnya, Purnawirawan Polri berpangkat AKBP, Asmar Yunus, mengungkapkan alasan dirinya membongkar baliho pasangan calon (Paslon) nomor urut dua John Kenedy Aziz (JKA)-Rahmat Hidayat yang dipasang di lingkungan sekolah.
Baliho tersebut berada di sekolah tempat istrinya menjabat sebagai kepala sekolah, yang menurutnya dapat berdampak pada status istrinya sebagai ASN.
Baca selengkapnya artikel berikut ini:
1. Butuh Dana untuk Menikah, Seorang Pria dan 3 Temannya Nekat Curi Uang Majikan di Padang Panjang
Satreskrim Polres Padang Panjang menggelar konferensi pers pengungkapan kasus pencurian kartu ATM yang merugikan korban hingga ratusan juta rupiah, Senin (14/10/2024) kemarin.
Kapolres Padang Panjang, AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro menyebutkan sebanyak empat orang tersangka diamankan dalam pencurian dan penarikan uang secara ilegal.
"Kita mengamankan empat orang tersangka, yaitu RH (19) sebagai pelaku utama pencurian kartu ATM, kemudian HP (38) sebagai yang bertugas menarik uang dari ATM dan mentransfer ke rekening lain. Selain itu dua orang wanita berinisial FT (41) dan MR (25) sebagai yang berperan dalam memerintahkan pencurian dan menerima uang," jelasnya.
Menurut Kartyana, pencurian terjadi pada Rabu (9/10/2024) lalu sekira pukul 13.00 WIB di rumah korban yang berada di Kelurahan Guguak Malintang, Kecamatan Padang Panjang Timur, Kota Padang Panjang.
"Korban awalnya menyadari kehilangan kartu ATM BRI miliknya yang disimpan di lemari. Setelah memeriksa saldo melalui Bank BRI, diketahui bahwa uang sebesar Rp 168.000.000 telah ditarik secara ilegal. Selain itu, uang tunai Rp5.750.000 yang disimpan di dalam tas juga hilang, dengan total kerugian mencapai Rp173.750.000," katanya.
Baca juga: Seorang Pria Diringkus Polisi usai Bobol Toko Perhiasan di Padang Panjang, Curi Laptop dan 3 Ponsel
Mendapatkan laporan tersebut, tim Satreskrim Polres Padang Panjang segera melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap dua tersangka utama, yaitu RH (19) dan HP (38) di sebuah kontrakan di Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Minggu (13/10/2024) sekitar pukul 04.30 WIB.
"Saat diamankan tersebut, RH mengakui bahwa ia beraksi bersama tiga tersangka lainnya," ujar Kartyana.
"Barang bukti yang berhasil disita antara lain satu kartu ATM BRI, uang tunai Rp20.600.000, dua sepeda motor, serta barang elektronik dan perabotan rumah tangga yang diduga dibeli dari hasil pencurian," sambungnya.
Para tersangka dijerat Pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman penjara lima tahun, serta Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP tentang keterlibatan dalam tindak pidana.
Kartyana mengungkapkan motif dari aksi ini adalah kebutuhan ekonomi sehari-hari dan biaya pernikahan tersangka RH. Kasus ini kini dalam penanganan lebih lanjut oleh Polres Padang Panjang.
2. Alasan Bela Istri, Purnawirawan Polri Bongkar Baliho JKA-Rahmat di Padang Pariaman
Purnawirawan Polri berpangkat AKBP, Asmar Yunus, mengungkapkan alasan dirinya membongkar baliho pasangan calon (Paslon) nomor urut dua John Kenedy Aziz (JKA)-Rahmat Hidayat yang dipasang di lingkungan sekolah.
Baliho tersebut berada di sekolah tempat istrinya menjabat sebagai kepala sekolah, yang menurutnya dapat berdampak pada status istrinya sebagai ASN.
Sekolah tersebut dalam kejadian ini, merupakan tempat istri Asmar Yunus menjadi kepala sekolah.
"Jadi sejak pagi istri saya menelepon, bahwa di sekolahnya terpasang baliho. Sehingga istri saya takut berdampak pada statusnya sebagai ASN," tuturnya pada TribunPadang.com, Senin (15/10/2024).
Setelah mendapatkan informasi dari istrinya, Asmar Yunus langsung mendatangi sekolah tersebut dan mencari koordinator tim Paslon nomor urut dua.
Baca juga: Pj Wako Payakumbuh Imbau ASN untuk Tetap Menjaga, Netralitas ASN Pada Pilkada 2024
Melalui percakapan dengan koordinator setempat, Asmar Yunus tidak mendapat kejelasan dari koordinator tersebut.
Merasa tidak puas, mantan Wakapolres Payakumbuh tersebut, menelfon dua orang anggota Panwascam Nan Sabaris, tapi keduanya mengelak karena ada urusan lain.
Alhasil Ayah sapaan akrabnya, berkoordinasi dengan wali Korong setempat untuk membuka baliho yang terpasang di pagar sekolah dan halaman sekolah.
"Jadi posisi baliho itu di pagar sekolah, makanya, saya langsung bongkar takut dipelintir orang pada istri saya," ujarnya.
Setelah pembongkaran yang disaksikan wali Korong tersebut, Ayah menaruh baliho itu disuatu tempat dekat lokasi, lalu mengantarkan kembali wali Korong tersebut dan pulang.
Baca juga: Punya Kendaraan Belum Bayar Pajak? Siap-siap, Bapenda Sumbar dan Polri Bakal Gelar Razia!

Setengah jam berada di rumah Ayah kembali ke sekolah melihat kondisi, ternyata masyarakat sudah ramai dan meneriaki kedatangannya.
"Ucapannya beragam seperti video yang sudah tersebar luas tanpa seizin saya," ujarnya.
Melihat situasi warga yang sudah ramai, Ayah, awalnya masih santai karena saat berdinas sudah biasa menghadapi belasan sampai puluhan orang.
Sesampai dilokasi ayah menemui warga tersebut dan meminta maaf atas tindakan yang ia lakukan.
"Saya menjelaskan pada warga bahwa tindakan ini saya lakukan untuk melindungi status istri saya sebagai ASN," ujarnya dihadapan belasan warga.
Baca juga: Polda Sumbar Gelar Sidang Kode Etik 17 Anggota Polri, Terkait Pengamanan Pelaku Tawuran di Kuranji
Kondisi bukan malah mereda tapi memanas, seorang warga menyebut akan menelepon purnawirawan berpangkat Kombespol Mukhlis yang notabene ayah paslon nomor urut dua.
Setelah beberapa waktu, akhirnya Mukhlis turut hadir ke lokasi seperti video yang beredar dan ikut menasehati ayah, karena rekan seprofesi, sebelum meminta anggota Polsek setempat mengamankannya.
"Kepada Mukhlis saya juga minta maaf saat datang. Saya kembali memberi alasan yang sama," tuturnya.
Bukannya ke Polsek Ayah kembali pulang ke rumah, melihat situasi yang menurutnya masih kondusif tidak ada masalah.
Setengah jam berada di rumah, Ayah datang ke Polsek memenuhi panggilan Kapolsek.
"Jadi itu kronologisnya yang saya alami, bukan seperti yang beredar di media sosial. Semuanya sudah dipelintir oleh tim nomor urut dua," tuturnya.
Baca juga: Kapolres Pasaman Barat Tegaskan Netralitas Personel Polri dalam Pengamanan Pilkada 2024
Dampak dari video yang sudah banyak tersebar tersebut, ternyata membuat istri dari Asmar Yunus mendapat beban secara psikologis.
Tidak hanya istrinya, keluarga besar Asmar Yunus juga tidak terima dengan keberadaan video tersebut.
"Sesuai koordinasi dengan tim hukum, saya akan melaporkan penyebar video atas dasar pelanggaran UU ITE karena penyebaran video tanpa izin saya," tuturnya.
Laporan ini nantinya akan menyasar para penyebar video. Ayah mengaku akan melakukan laporan langsung ke Polda Sumbar.
"Nanti biar tim siber Polda yang menelusuri, karena tersangkanya akan banyak," ujarnya.
Baca juga: Tim Inafis dan Puslabfor Polri Ambil Sampel DNA Orang Tua Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman
Laporan ini berlandaskan desakan keluarga Ayah dan beban psikologis yang diterima istrinya hingga saat ini.
Ayah juga memastikan bahwa dirinya bukan anggota tim pemenangan dari pasangan nomor urut satu, hal itu bisa ia buktikan melalui data tim pemenangan yang ada di KPU setempat.
"Saya tidak masuk tim, saya hanya simpatisan karena kagum dengan sosok Suhatri Bur," ujarnya.
Ayah juga meminta maaf pada seluruh masyarakat Padang Pariaman atas tindakannya, ia berharap Pilkada Padang Pariaman tetap menjadi Pilkada Badunsanak.(*)
3 BERITA POPULER SUMBAR: Pembunuhan di Padang Pariaman, Kasus Sisik Trenggiling dan Sekolah 5 Hari |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER SUMBAR: Masalah PETI Sijunjung, Gunung Marapi Erupsi dan Kasus Korupsi Dana Gempa |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER SUMBAR: Aksi Tolak Geothermal, Perempuan Ditabrak Truk dan Pembangunan SD Terbakar |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER SUMBAR: ASN Main Uno saat Kerja, Waspada Lahar Marapi dan Pasca Serangan Harimau |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER SUMBAR: Abu Erupsi Marapi, Perangkap Harimau Solsel dan Harga Telur Ayam Sijunjung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.