Pilkada 2024

Calon Tunggal di Pilkada Dharmasraya, Pakar Politik Asrinaldi Singgung Agenda KIM Plus

Pilkada Dharmasraya 2024 akan berlangsung dengan hanya satu pasangan calon, yakni Annisa Suci Ramadhani - Leli Arni

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Rima Kurniati
Pakar politik dari Universitas Andalas Prof Asrinaldi. Ia menilai bahwa ada agenda besar Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Pilkada Dharmasraya. 

TRIBUNPADANG.COM, DHARMASRAYA - Pilkada Dharmasraya 2024 akan berlangsung dengan hanya satu pasangan calon, yakni Annisa Suci Ramadhani - Leli Arni. Keduanya akan melawan kotak kosong pada Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang.

Pencalonan Annisa - Leli sebagai calon bupati dan wakil bupati didukung oleh koalisi besar. Setidaknya pasangan calon ini didukung oleh 10 partai politik. 

Mulanya ada sembilan partai yang mengusung, yakni Gerindra, Golkar, PDI Perjuangan, PKB, Demokrat, PPP, PKS, PAN, dan Hanura.

KPU akhirnya memperpanjang pendaftaran calon dengan kondisi PKS beralih mengusung Adi Gunawan - Romi Siska Putra bersama NasDem.

Pendaftaran Adi - Romi yang diusung NasDem dan PKS telah mencukupi syarat ambang batas sesuai putusan MK, yakni 10 persen. Pendaftaran pasangan ini pun diterima KPU Dharmasraya.

Baca juga: Kegagalan Pencalonan Adi-Romi di Pilkada Dharmasraya: Apa yang Terjadi di Balik Layar?

Bibir sudah di tepi cawan, pasangan Adi - Romi gagal berlaga di Pilkada Dharmasraya lantaran PKS mencabut dukungannya, disusul oleh NasDem yang beralih mendukung Annisa - Leli.

Lantas apa yang sebenarnya terjadi dengan tarik ulur sikap PKS dan NasDem yang juga beralih dukungan?

Pakar politik dari Universitas Andalas Prof Asrinaldi menilai bahwa ada agenda besar Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, termasuk di Pilkada Dharmasraya.

"Yang jelas ini agenda besar KIM plus dan itu elit di Jakarta yang tahu," kata Asrinaldi beberapa waktu lalu.

Keikutsertaan KIM Plus di Pilkada Dharmasraya sebut Asrinaldi bisa dilihat dari siapa yang dicalonkan, latar belakangnya dan kaitannya dengan kekuasaan.

Baca juga: Drama 4 Babak Pencalonan Adi Gunawan-Romi Siska di Pilkada Dharmasraya hingga Akhirnya Gagal Berlaga

Menurutnya, terkait sikap PKS dan NasDem di Dharmasraya yang sebelumnya mengusung Adi - Romi bisa saja dianggap mengganggu agenda KIM Plus.

Oleh sebab itu, karena PKS dan NasDem yang telah bergabung denan KIM Plus diajak berkomunikasi agar tidak keluar dari agenda yang sudah ditetapkan bersama.

Calon Tunggal Rugikan Masyarakat 

Asrinaldi menilai, upaya elit partai politik menghadirkan satu pasangan calon jelas merugikan masyarakat, termasuk di Dharmasraya.

Ia menjelaskan, memilih pemimpin itu ialah hak masyarakat, yang namanya demokrasi itu ada kontestasi. Lanjutnya, kontestasi terjadi jika ada calon yang banyak, jika ada banyak calon maka akan ada partisipasi. Hal itulah yang menurutnya prinsip-prinsip demokrasi.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved