Polemik Vaksin Siswa SD di Padang
Wali Murid SD di Padang Ungkap Ada Pemaksaan Vaksinasi, Diancam Pemutusan Bantuan Termasuk BPJS
Wali murid di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 04 Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang mempertanyakan kebijakan sekolah
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Wali murid di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 04 Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang mempertanyakan kebijakan sekolah yang melakukan vaksinasi terhadap siswa pada Rabu (4/92024).
Mereka datang ke sekolah untuk mempertanyakan pelaksanaan vaksinasi HPV (Human Papillomavirus) yang dianggap mendadak dan kurang sosialisasi.
Kekhawatiran semakin menjadi setelah munculnya dugaan bahwa anak-anak yang menolak vaksinasi akan diancam dengan pemutusan bantuan sosial, termasuk BPJS.
Imunisasi ini membuat sebagian murid takut dan kembali ke rumah untuk melaporkan kejadian tersebut kepada orang tuanya.
Setelah itu, para orang tua hadir ke sekolah mempertanyakan terkait imuninasi tersebut dan belum bersedia anaknya untuk dilakukan suntik imunisasi dikarenakan belum adanya sosialisasi.
Baca juga: Pasangan Yota-Mulyadi Soroti Pelanggaran Netralitas ASN Pilkada Pariaman, Sebut Pj Wako Pilih Kasih
Para orang tua terlihat mempertanyakan apa tujuan, fungsi, kegunaan, dan zat apa yang akan disuntikkan ke tubuh anaknya.
Selain itu, para orang tua mendapatkan informasi mendadak melalui pesan WhatsApp akan dilaksanakan imunisasi hari ini dari Puskesmas.
Salah satu wali murid, Ririn (38) mengatakan bahwa datang ke sekolah anaknya yang duduk di bangku kelas 6 untuk melakukan konformasi terkait masalah imunisasi.
"Tidak ada konfirmasi bahwasanya anak ini akan diberikan vaksin hari ini. Oleh karena itu, kami dari wali murid datang ke sekolah menanyakan bahwa vaksin ini gunanya untuk apa," kata Ririn.
Baca juga: Pemkab Sijunjung Pastikan THL Diangkat Jadi PPPK, Proses Berlangsung Hingga 2025

Selain itu, Ririn bersama dengan wali murid lainnya mempertanyakan tujuan diberikan vaksin kepada anak untuk apa.
"Itulah yang kami tanyakan kepada pihak sekolah," sebut Ririn.
Namun, ketika para orang tua murid sudah sampai di sekolah, pihak dari Puskesmas sudah meninggalkan lokasi sekolah.
"Jadi kami tidak mendapat penjelasan dari petugas Puskesmas tersebut. Selain itu, aalah satu wali murid mendengar adanya pemaksaan," ujarnya.
Ririn menyebutkan adanya dugaan pemaksaan dengan mengancam murid yang tidak mau diberikan vaksin akan diputus segala bentuk bantuan yang telah didapatkan termasuk BPJS.
Baca juga: H-2 Jelang Penutupan CPNS, Pelamar Serbu Kantor Pos Padang untuk Beli E-Materai
"Segala bentuk bantuan dan BPJS akan dinonaktifkan. Jadi, hal itu membuat para murid trauma, ditambah tadi ada petugas Satpol PP," katanya.
Ririn yang terdapat anaknya di kelas 6 sebanyak dua orang merasa ketakutan, dan sempat lari ke luar sekolah atau ke jalan saat adanya petugas yang datang.
"Saya khawatir anak ini saat takut dan lari ke jalan, akan membahayakan dirinya," pungkasnya. (TribunPadang.com/Rezi Azwar)
Disebut-sebut Ancam Murid SD yang Tidak Mau Vaksin HPV, Puskesmas Ambacang Padang Buka Suara |
![]() |
---|
Jawaban Kepsek SDN 04 Pasar Ambacang Padang Soal Ancaman Cabut Beasiswa Bila Tidak Mau Divaksin |
![]() |
---|
Heboh Imunisasi HPV Siswa SD di Padang: Kepsek Bantah Paksa Siswi, Sebut Hanya Fasilitasi Puskesmas |
![]() |
---|
Heboh Anak SD di Padang Dipaksa Vaksin, Orang Tua Tak Terima dan Langsung Datangi Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.