Pilkada 2024
Pasangan Yota-Mulyadi Soroti Pelanggaran Netralitas ASN Pilkada Pariaman, Sebut Pj Wako Pilih Kasih
Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Pariaman, Yota Balad dan Mulyadi, mengungkapkan kekecewaannya terhadap Penjabat Walikota (Pj Wako)
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Pariaman, Yota Balad dan Mulyadi, mengungkapkan kekecewaannya terhadap Pj Wako Roberia yang dianggap pilih kasih dalam menegakkan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) menjelang Pilkada 2024.
Sebagai mantan ASN, Yota menegaskan bahwa penerapan netralitas seharusnya berlaku untuk semua pasangan calon tanpa terkecuali.
Posisi ASN yang harus selalu netral sesuai Undang-undang no 5 tahun 2014, akan selalu menjadi sorotan saat memasuki tahun politik, seperti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Yota menjelaskan, sebagai mantan ASN dia menilai Pj Wako Pariaman Roberia pilih kasih dalam menegakkan netralitas ASN pada satu paslon.
Menurutnya, sikap Pj yang mengumbar akan menindak ASN yang tidak netral selama masa Pilkada, hanya menjadi omong kosong jika, tidak diterapkan pada seluruh Paslon.
Baca juga: Gangguan Layanan E-Materai Daftar CPNS: Kantor Pos Padang Minta Maaf atas Masalah dari Peruri
"Harusnya, diterapkan pada seluruh Paslon. Jangan hanya masalah ini diterapkan pada satu dari tiga atau dua dari tiga Paslon saja," ujar Yota.
Yota menilai dari tiga Paslon yang mendaftar ke KPU untuk Pilkada Pariaman 2024, satu paslon mendapat keleluasan dalam masalah netralitas ini.
Hal ini ia sampaikan dengan barang bukti yang sudah timnya kantongi, terkait adanya kedekatan ASN dengan Paslon tersebut.
"Kami ada bukti terkait temuan tersebut, tetapi kenapa tidak ditindak," ujar Yota.
Ia menilai, jika Pj Wako ingin menerapkan netralitas ASN, bukti yang pihaknya miliki seharusnya bisa menjadi bahan untuk menjatuhkan saksi pada yang bersangkutan.
Baca juga: Pemko Solok Buka Pelatihan Problem Solving: Tingkatkan Kapasitas Administrator Pemko!
Sebelumnya, Pj Wako Pariaman Roberia, pernah mengingatkan pada bawahannya, untuk selalu bersikap netral selama Pilkada 2024, baik untuk ASN maupun non ASN (honor atau PPPK).
Bahkan, ia mengaku, kalau menemukan ada ASN dan Non ASN perhari ini (1 September), yang terbukti memihak atau hanya berfoto bersama dengan Paslon yang telah mendaftar di KPU, maka diakan diproses oleh pihak yang bertanggung jawab.
Diketahui, sampai penutup tahapan pendaftaran oleh KPU Kota Pariaman, tercatat ada sebanyak tiga Paslon yang akan mengikuti kontestasi di Pilkada Pariaman 2024. Diantaranya Genius-Ridwan, Yota-Mulyadi dan Mardison-Bahrul Anif.
Berkas ketiga Paslon itu sudah dinyatakan lengkap dan diterima oleh KPU setempat, tapi masih ada sejumlah tahapan lagi sebelum ketiga Paslon ditetapkan sebagai Calon Wako dan Wawako.(*)
KPU Pariaman Kembalikan Rp271 Juta Dana Hibah Pilkada 2024, Bukti Akuntabilitas Anggaran |
![]() |
---|
Anggaran PSU dan Pilkada Ulang di 26 Daerah Capai Rp719 Miliar |
![]() |
---|
DPR Dorong Gotong Royong Pemerintah Pusat dan Pemda Soal Dana PSU Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Mendagri Tito Minta Daerah Pangkas Pengeluaran Tak Penting untuk Biayai PSU Pilkada 2024 |
![]() |
---|
KPU Butuh Rp 486,3 Miliar untuk Pemungutan Suara Ulang di 24 Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.