Pameran Seni dan Budaya Galanggang Arang Pamenan Anak di Taman Budaya Sumbar, Hadir 18-22 Agustus

Pameran seni Galanggang Arang Pamenan Anak menyulap Taman Budaya Sumatera Barat (TBSB) menjadi ruang ekspresi anak-anak

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rahmadi
ist
Penampilan kesenian pada pembukaan taman bermain Galanggang Arang Pamenan Anak pada Minggu (18/8/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pameran seni Galanggang Arang Pamenan Anak menyulap Taman Budaya Sumatera Barat (TBSB) menjadi ruang ekspresi anak-anak dengan berbagai karya seni dan budaya, mulai 18 hingga 22 Agustus 2024. 

Pameran seni Galanggang Arang Pamenan Anak ini menghadirkan instalasi seni yang mengangkat tema Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS), melibatkan 135 karya kreatif dari anak-anak Sumatera Barat.

Jika kita melewati gerbang TBSB tampak instalasi 3 silo batubara di sebuah taman kecil yang dibuat oleh para seniman Sumatera Barat di tengah bangunan TBSB yang mangkrak. 

Silo yang merupakan tempat penyimpanan batubara itu dimural berwarna-warni dengan berbagai gambar. 

Ada gambar rumah adat, makan bajamba, stasiun, rel, kereta api dan permainan tradisi anak. Instalasi tersebut dibuat oleh pelaku seni Sumatera Barat.

Baca juga: Setelah Kekalahan Kedua, Semen Padang FC Optimis Dapat Poin Lawan PSS Sleman di Liga 1

Di samping instalasi ada arena permainan tradisi anak seperti tarik tambang, enggrang, congklak, balap karung, dan tarompa panjang yang difasilitasi oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah III. 

Di sisi kiri tampak sebuah instalasi terowongan besar menyerupai Lubang Tambang Batubara Mbah Soero di Sawahlunto. 

Instalasi itu dipasang di depan pintu Galeri Taman Budaya Sumatera Barat. Di depannya digelar kelas melukis untuk anak. Kelas ini dipandu perupa Sumatera Barat yakni Boy Nistil, Imam Teguh Sy, dan Olimsyaf Putra Asmara. 

Lorong instalasi adalah pintu masuk menuju pameran seni dan foto memori kolektif. Ketika masuk, pengunjung disambut oleh video tron yang menampilkan video WTBOS karya Forum Anak 7 Kabupaten Kota yakni Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padangpanjang, Kabupaten Tanah Datar, Sawahlunto, Kabupaten Solok, dan Kota Solok.

Melalui keterangan tertulis, Yusuf Fadli Aser, Kurator pameran Galanggang Arang Pamenan Anak mengatakan terdapat 135 karya anak kota Padang yang dipamerkan di sini. 40 karya dari peserta kelas Clay bersama Monobi. 

Baca juga: Kemenangan Bali United Berkat Kualitas Pemain Merata, Semen Padang FC Berhasil Dihajar 2-0

Lalu 40 karya lagi dari peserta Kelas Karya Kreatif Berbahan Limbah bersama Komunitas Kreatif Teluk Buo. Lalu ada 40 karya berupa sketsa dan drawing dari Forum Anak dan Siswa SMKN 4 Padang

"Karya tersebut dibuat ketika mereka mengikuti Jelajah Galanggang Arang. Kemudian ada 15 karya berupa sketsa dan lukisan dari Rumah Seni Kancil," kata Yusuf Fadli Aser, Senin (19/7/2024)

Pada sisi kiri ruang pameran terdapat 3 pustek, kubus dari triplek setinggi kurang lebih 1 meter yang ditata secara estetik. Di atasnya disusun hasil karya peserta kelas Clay dan Kelas Karya Kreatif Berbahan Limbah. 

Pada Pustek Clay terdapat berbagai bentuk hasil karya peserta salah satunya instalasi kereta api Mak Itam. Sedangkan pada pustek Karya Berbahan Limbah, tersusun kerang warna-warni hasil karya peserta.

"Kelas Karya berbahan limbah punya keterkaitan dengan isu pasca tambang. Aktivitas pertambangan memberi dampak pada lingkungan. Karenanya perlu ada upaya pemulihan lingkungan supaya menjadi ruang yang layak untuk ditinggali. Kelas ini mendorong daya kreatif anak-anak untuk mendaur ulang barang yang tidak lagi memiliki nilai dan menambah nilai baru melalui respon seni. Nilai pemulihannya ada di sana. Hal yang penting ditanamkan kepada anak sejak dini,” papar Aser.

Baca juga: POPULER PADANG: Fadly-Maigus Deklarasi Jelang Pilwako 2024 dan Semen Padang FC Kalah Lagi

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved