Guru Cabuli Murid di Agam
Yayasan Syekh Sulaiman Arrasuli Agam Gelar Rapat Bersama Masyarakat, Cari Solusi Kasus Asusila Guru
Yayasan Syekh Sulaiman Arrasuli menggelar pertemuan penting dengan berbagai elemen masyarakat di Kenagarian Canduang Koto Laweh, Kabupaten Agam, Rabu
Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Yayasan Syekh Sulaiman Arrasuli menggelar pertemuan penting dengan berbagai elemen masyarakat di Kenagarian Canduang Koto Laweh, Kabupaten Agam, Rabu (7/8/2024).
Dalam pertemuan tersebut, dibahas solusi atas kasus guru yang cabuli puluhan siswa yang mengguncang MTI Canduang dan masyarakat setempat.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Wali Nagari, Wali Jorong, Badan Musyawarah (Bamus), Kerapatan Adat Nagari (KAN), pemuda, dan ketua-ketua lembaga yang ada di kenagarian tersebut.
Kepala Aliyah MTI Canduang, Candra mengatakan pertemuan ini bertujuan untuk membahas dan mencari solusi atas kasus pelecehan seksual yang telah mengguncang MTI Canduang dan masyarakat setempat.
Dalam suasana yang penuh keterbukaan dan musyawarah, seluruh peserta sepakat untuk mendukung penuntasan kasus tersebut dengan secara transparan dan diserahkan kepada pihak MTI Canduang.
Baca juga: Masyarakat Boikot MTI Canduang Agam, Begini Respon Pihak Yayasan Syekh Sulaiman Arrasuli
"Kami berharap pertemuan ini menjadi awal yang baik untuk memperkuat kerjasama antara yayasan dan masyarakat demi menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif di Canduang Koto Laweh," kata Candra.
Sementara itu, perwakilan pemuda dan masyarakat, Budi Anda menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang telah terjadi.
Budi juga secara resmi mencabut boikot dan mosi tidak percaya yang sebelumnya diajukan terhadap Yayasan Syekh Sulaiman Arrasuli dalam penanganan kasus tersebut.
"Kami berterima kasih kepada Yayasan Syekh Sulaiman Arrasuli yang telah bersedia berdialog dan mendengarkan aspirasi kami. Kami berharap dengan adanya kerjasama ini, kasus pelecehan seksual dapat ditangani dengan sebaik-baiknya dan memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat," ujar Budi.
Yayasan Syekh Sulaiman Arrasuli menyambut baik langkah tersebut dan berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan masyarakat dalam menyelesaikan kasus ini secara tuntas.
Baca juga: POPULER SUMBAR: MTI Canduang Diseruduk, Penemuan Kerangka di 50 Kota, dan Penangguhan Formasi CPNS
Selain itu, Budi dan tokoh masyarakat yang hadir mengapresiasi langkah cepat yang telah dilakukan oleh manajemen yayasan dan MTI Candung dalam menuntaskan masalah ini.
Mereka mengakui bahwa tindakan proaktif yang diambil telah memberikan harapan bagi masyarakat untuk mendapatkan keadilan dan memastikan lingkungan yang aman.
Pertemuan ini diakhiri dengan kesepakatan yayasan dengan masyarakat canduang koto laweh merumuskan MOU demi kemaajuan Madrasah-madrasah dan sekolah sekolah yang ada di Nagari Canduang Koto Laweh.(*)
Kuasa Hukum Tak Ajukan Banding, 2 Guru Pesantren Pelaku Cabul di Agam Divonis 16 dan 17 Tahun |
![]() |
---|
Dua Guru Pesantren Divonis 16 dan 17 Tahun Penjara, Akibat Cabuli Puluhan Santri di Agam |
![]() |
---|
Korban Sodomi 2 Guru di MTI Canduang Agam Sumbar kembali Bertambah, Total 45 Orang |
![]() |
---|
Tanggapan Masyarakat Pasca Aksi Boikot Terkait Kasus Asusila di MTI Canduang Agam |
![]() |
---|
Masyarakat Boikot MTI Canduang Agam, Begini Respon Pihak Yayasan Syekh Sulaiman Arrasuli |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.