Berita Populer Padang

POPULER PADANG: Warga Protes Polisi Razia di Lubeg dan Orasi UKM PHP Unand Mendadak Disetop Kampus

Simak sejumlah berita populer Padang yang menarik dibaca setelah tayang dalam 24 jam terakhir di TribunPadang.com

Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Rezi Azwar
Kasat Lantas Polresta Padang Kompol Alfian, bersama dengan Kapolsek Lubuk Begalung Kompol Mochammad Rosidi, saat mendatangi warga di Jalan By Pass, Kelurahan Pampangan, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, Selasa (6/8/2024). 

Penampilan Unit Kegiatan Mahasiswa Pengenalan Hukum dan Politik (UKM PHP) Universitas Andalas saat acara Bimbingan Aktivitas Kemahasiswaan Dalam Tradisi Ilmiah (BAKTI) dihentikan oleh pihak kampus, Selasa (6/8/2024).

UKM PHP yang merupakan organisasi pergerakan menampilkan aksi orasi terkait korupsi didepan mahasiswa baru Unand.

UKM PHP Unand dalam siaran persnya menilai isu korupsi di Universitas Andalas ini harus dikawal dan disuarakan, dan mahasiswa baru harus kritis akan kasus saat ini.

Sehingga sesuai dengan tujuan UKM PHP Unand dalam hal pendidikan hukum dan politik kepada mahasiswa dan masyarakat sekitar.

Penampilan di batch 1, UKM PHP mengangkat isu kasus korupsi dana kemahasiswaan yang sudah terbukti secara hukum, yang hingga saat ini dinilai berjalan tidak transparan.

Baca juga: Profil Nanda Satria, Caleg DPRD Sumbar Terpilih dari NasDem, Alumnus Hubungan Internasional Unand

Akan tetapi di tengah penampilan orasi kami dibungkam, UKM PHP di suruh berhenti dan atribut yang di gunakan telah dirampas secara paksa.

Ketua UKM PHP Unand, Habli Alhakki membeberkan, mulanya jelang penampilan, segala persiapan sudah dicek oleh panitia BAKTI.

"Kami persiapan demo untuk penampilan di Bakti UKM PHP Unand. Sebelum masuk ke penampilan, persiapan-persiapan itu di cek, spanduk di cek, katanya tidak boleh menggunakan kata-kata SARA. Kami sempat bersitegang dengan panitia karena spanduk kami dinilai ada kalimat yang mengandung SARA, dan kami membantah itu," kata Habli kepada TribunPadang.com.

Akhirnya, UMM PHP tampil di depan mahasiswa baru. Hanya saja saat penampilan, ujarnya, tiba-tiba satpam mengusir secara paksa, spanduk yang dibawa direbut paksa secara sepihak, dan personel PHP diusir keluar dari ruangan.

Lalu Habli bilang ia dipanggil direktur kemahasiswaan. Akhirnya, ia bertemu dan merasa disudutkan.

Baca juga: Jalan Moh Hatta Arah Kampus Unand Banyak Berlubang, PUPR Padang:Tunggu Perbaikan dari Balai Jalan

Direktur Kemahasiswaan, kata Habli mempertanyakan kenapa UKM PHP mengangkat tema yang tidak sesuai, dan menyampaikannya kepada mahasiswa baru Unand.

"Lalu saya bantah karena memang basis kami organisasi pergerakan, yang kami bahas tentang pergerakan, tentang korupsi, dan seharusnya semua orang harus tahu, masyarakat Unand harus tahu, terutama mahasiswa harus tahu, kami menuntut transparansi dan hak-hak mahasiswa terhadap akibat tindak korupsi ini," kata dia.

Kemudian, Habli menuturkan saat ia berbicara dengan Direktur Kemahasiswaan tiba-tiba satpam mendorong dan mengusirnya.

Ia selanjutnya kembali ke stand UKM PHP di depan Auditorium Unand. Tiba-tiba satpam dan Direktur Kemahasiswaan tiba, dan kembali menyampaikan tak sepatutnya UKM PHP membahas isu tersebut kepada mahasiswa baru.

"Lalu saya jawab, Undang-undangnya kan ada, kami bebas bersuara, ada konstitusi yang mengatur. Bapak ini sempat mengancam kami, kalau SK PHP bakal dicabut, PHP bakal dibubarkan, dan disitu saya sempat disudutkan, saya sempat ditanya prodi apa fakultas apa. Saya jawab 'ini kebebasan kami bersuara'," ungkap Habli.

Baca juga: Jalan Moh Hatta Arah Kampus Unand Banyak Berlubang, PUPR Padang:Tunggu Perbaikan dari Balai Jalan

Halaman
1234
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved