Citizen Journalism

Harmoni Bahasa dan Hati: Refleksi Budaya Tutur Masyarakat Mentawai

Masyarakat Mentawai memiliki cara komunikasi yang berbeda yang menekankan hubungan baik dan ke

Editor: Emil Mahmud
TribunPadang.com/Wahyu Bahar
Ilustrasi:Tampak warga mengayuh Abag (sampan) di Muntei Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Dipotret beberapa waktu lalu. 

Mereka harmonis dalam menyelesaikan konflik. Hal ini tergambar dari pilihan mereka untuk berbicara dan saling memahami, bukannya melakukan peperangan.

 

Selain itu, masyarakat di Mentawai selalu berupaya menjaga keseimbangan antara perilaku dan perkataan. Mereka percaya bahwa tindakan yang konsisten harus diikuti oleh kata-kata.

 

Prinsip ini berimplikasi bahwa mereka berupaya untuk bertindak baik selain berbicara dengan baik. Integritas ini sangat dijunjung tinggi dalam budaya tutur mereka (Revita, 2018).

 

Dengan melihat budaya tutur Masyarakat Mentawai, kita dapat belajar banyak tentang pentingnya menjaga hubungan yang harmonis antara hati dan bahasa. Masyarakat Mentawai menunjukkan kepada dunia bahwa keharmonisan dapat dicapai melalui komunikasi yang tulus dan penuh empati.

 

Mereka mengingatkan kita bahwa di balik setiap kata ada hati yang berbicara, dan bahwa bahasa dapat berfungsi sebagai alat untuk menghubungkan kasih sayang dan pemahaman.

 

Sebagai pendidik dan peneliti, kami merasa terdorong untuk menjelaskan nilai-nilai yang dipelajari, diamati, dan dirasakan saat berada dalam lingkungan masyarakat di Mentawai kepada generasi berikutnya, secara umum, dan pembaca, secara khusus.

 

Melalui pemerolehan pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang budaya tutur ini, kami berharap kita dapat membangun dunia yang lebih damai di mana hati dan bahasa bersatu.

 

Masyarakat Mentawai mengajarkan kita bahwa keindahan sejati terletak pada hubungan yang dibangun dengan kesederhanaan dan sincerity. Mereka menunjukkan melalui kata-kata yang penuh makna dan hati yang tulus bahwa keharmonisan antara bahasa dan hati adalah kunci untuk mencapai kedamaian dan kebahagiaan yang sejati.


Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari mereka dan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari kita. Aamiin....(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved