BERITA POPULER SUMBAR

POPULER SUMBAR: Ayah Audy Bertemu Epyardi, Waspada Kebakaran, dan Irigasi di Padang Pariaman Rusak

Berita populer Sumbar ayah Audy bertemu Epyardi, waspada kebakaran di Lima Puluh Kota, dan irigasi di Padang Pariaman rusak.

Editor: Rizka Desri Yusfita
Canva
Ilustrasi - Berita populer Sumbar ayah Audy bertemu Epyardi, waspada kebakaran di Lima Puluh Kota, dan irigasi di Padang Pariaman rusak. 

Ia bilang banyak dihubungi ASN Sumbar yang mendukung Audy, ada yang menyampaikan lewat WhatsApp, telepon, hingga menemui Nofrizon.

"Mereka tidak takut diintervensi. Jangankan partai politik, masyarakat, pejabat-pejabat di lingkungan Mahyeldi sekarang itu kepada saya telepon, WA, mengatakan mendukung Audy," ucap dia.

"Kata mereka, kalau ndak percaya, coba lakukan survei, 70 persen ASN mendukung Audy. Dia sangat kecewa sekali, pegawai yang sedih, dia pengen Audy tetap di Sumatera Barat. Seperti di politik sekarang, pegawai mendukung Audy, kecuali yang dibawa-bawa khusus Mahyeldi," pungkas Nofrizon.

Baca juga: POPULER SUMBAR: Wagub Audy Istirahat dari PPP dan Dua Buaya Muara Ditangkap di Pasaman Barat

2. 2 Titik Panas Terpantau di Lima Puluh Kota Sumbar, BPBD Imbau Masyarakat Waspada Karhutla

Sejumlah titik panas (hot spot) tampak tersebar di beberapa titik wilayah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (25/7/2024).

Berdasarkan pantauan tribunpadang.com melalui aplikasi SiPongi milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), terdapat dua titik hot spot berada di sekitar kawasan Kabupaten Lima Puluh Kota.

Kalaksa BPBD Lima Puluh Kota, Rahmadinol menyebutkan berdasarkan pantauan melalui aplikasi, dua titik tersebut berada di dekat perbatasan antara Sumbar dengan Riau.

"Sepertinya ada dua titik jika dilihat di aplikasi. Kabarnya berada di Kapur IX dan Kecamatan Pangkalan Koto Baru di perbatasan," ujarnya saat dikonfirmasi.

Rahmadinol mengatakan kedua titik tersebut berada cukup jauh, sehingga pihaknya belum optimal untuk memantau ke lokasi.

"Untuk titiknya cukup jauh, jadi saat ini kita masih memantau dari jauh saja terlebih dahulu. Kita juga sudah koordinasikan hal ini ke UPT KPHL," katanya.

Oleh karena itu, Rahmadinol mengimbau masyarakat agar mewaspadai datangnya bencana kebakaran menghadapi musim kemarau basah yang terjadi saat ini.

Menurutnya pada musim kemarau basah yang terjadi saat ini bencana non alam di Kabupaten Lima Puluh Kota juga punya potensi besar karena topografi Kabupaten Lima Puluh Kota berbukit dan berlembah, juga kehidupan masyarakat bertani yaitu berkebun dan berladang.

"Terjadinya ancaman bencana non alam, salah satunya disebabkan oleh kelalaian manusia. Misalnya, kebakaran hutan dan lahan, mungkin ini salah satu penyebabnya adalah pembukaan lahan baru,” ujarnya.

"Untuk itu dihimbau kepada masyarakat untuk tetap siaga, tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar,” sambungnya.

Ia juga mengatakan sudah melakukan koordinasi bersama pihak-pihak terkait lainnya, baik stakeholder Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh.

Baca juga: POPULER SUMBAR: Ayah Setubuhi Anak Kandung Sejak SD dan 79 Saksi Diiperiksa Terkait Kematian Afif

Halaman
1234
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved