Profil Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi: Ulama Besar dari Ranah Minang, Kini jadi Nama Masjid
Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi adalah salah satu ulama besar asal Indonesia yang namanya harum hingga ke Mekkah.
Penulis: Rahmadisuardi | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi adalah salah satu ulama besar asal Indonesia yang namanya harum hingga ke Mekkah.
Sebagai seorang imam dan khatib di Masjidil Haram, ia tidak hanya diakui karena keilmuan dan ketakwaannya, tetapi juga karena dedikasinya dalam menyebarkan ajaran Islam dan memajukan pendidikan agama.
Dalam sejarah Islam Nusantara, peran dan pengaruhnya begitu besar, sehingga namanya diabadikan sebagai nama masjid di tanah kelahirannya di Sumatera Barat (Sumbar).
Profil Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi
Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi lahir pada tahun 1860 di Nagari Koto Tuo, Agam, Sumatera Barat. Nama lengkapnya adalah Ahmad Khatib bin Abdul Lathif Al-Minangkabawi.
Dilansir laman UMSB, ibunya bernama Limbak Urai yang berasal dari Koto Tuo, Ampek Angkek. Ayah Limbak Urai adalah Tuanku Nan Rancak, seorang ulama terkemuka pada zaman Paderi.
Ibu Limbak Urai bernama Siti Zainab, puteri dari Tuanku Bagindo Khatib, Pembantu Regent (setingkat Bupati) Agam. Dengan demikian, Ahmad Chatib lahir dari keluarga yang mempunyai latar belakang agama dan adat yang sangat kuat.
Baca juga: Pulang Kampung, Keturunan Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi Resmikan Ganti Nama Masjid Raya Sumbar
Dari segi ekonomi, Ahmad Chatib adalah keturunan orang kaya. Ayah dan pamannya Datuk Rangkayu Mangkuto terkenal sebagai orang kaya dan bangsawan di Koto Gadang.
Ia berasal dari keluarga ulama terpandang, yang memiliki tradisi keilmuan yang kuat. Ayahnya, Syekh Abdul Lathif, adalah seorang ulama yang dihormati di daerahnya, dan sejak kecil Ahmad Khatib sudah dibimbing dalam lingkungan yang sarat dengan pendidikan agama Islam.
Lingkungan keluarganya yang religius dan berpendidikan membuat Ahmad Khatib terbentuk sebagai pribadi yang sangat mencintai ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang agama.
Nagari Koto Tuo adalah salah satu nagari (desa) di Minangkabau yang memiliki tradisi keagamaan yang kuat. Masyarakat di sana sangat menghormati ulama dan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam.
Dalam lingkungan seperti inilah, Ahmad Khatib tumbuh dan berkembang. Sejak kecil, ia telah menunjukkan kecerdasan dan ketekunan yang luar biasa dalam mempelajari berbagai disiplin ilmu agama.
Ayahnya, Syekh Abdul Lathif, tidak hanya menjadi pembimbing spiritual tetapi juga menjadi guru pertama yang mengajarkan dasar-dasar ilmu agama kepadanya.
Baca juga: Masjid Raya Sumbar Ditambah Nama Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi: Agar Generasi Muda Tahu
Pendidikan
Pendidikan agama Ahmad Khatib dimulai sejak usia dini di kampung halamannya. Ia menghabiskan masa kecilnya dengan belajar di surau-surau setempat, tempat para ulama dan guru agama mengajar anak-anak dan remaja tentang Al-Quran, hadits, fikih, dan berbagai ilmu keislaman lainnya.
Jika Tidak Bertemu dengan Nan Ampek, Celaka lah yang Gadaikan dan Jual Harta Pusako di Minangkabau |
![]() |
---|
Sudah Makan Korban, Kecelakaan Sering Terjadi Dekat Jembatan Darurat Bukik Batabuah Agam |
![]() |
---|
Warga Bukik Batabuah Kecewa Jembatan Permanen Tak Kunjung Dibangun Pasca Galodo di Agam |
![]() |
---|
5 Fakta Tragis Penembak Ikan di Danau Maninjau, Dari Hilang Dini Hari hingga Jenazah Tersangkut |
![]() |
---|
Dinilai Vital, Wali Nagari Bukik Batabuah Agam Minta Jembatan Darurat Segera Dibangun Permanen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.