RS Jiwa Prof HB Saanin Padang
RS Jiwa HB Padang Saanin Tingkatkan Peran Keluarga untuk Atasi Gangguan Jiwa melalui Program LASERIN
RSJ HB Saanin meluncurkan program LASERIN yang bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada keluarga cara merawat pasien di rumah.
Penulis: rilis biz | Editor: Emil Mahmud
PENDERITA gangguan jiwa sering kali menghadapi tantangan dalam berinteraksi dan beradaptasi dengan masyarakat. Mereka memerlukan dorongan, kasih sayang, serta perhatian dari keluarga dan lingkungan sekitar. Sayangnya, stigma negatif terhadap gangguan jiwa masih kuat, sehingga banyak pasien tidak mendapatkan perlakuan yang baik. Akibatnya, banyak yang mengalami kekambuhan setelah kembali dari perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ).
Rumah Sakit Jiwa HB Saanin Padang menerima pasien rawat inap dan rawat jalan. Pasien dan keluarganya sering kali kurang memahami cara merawat penderita gangguan jiwa setelah keluar dari RSJ. Menurut data IGD RSJ HB Saanin, pada tahun 2021, tingkat kekambuhan pasien mencapai 86,54 persen, dengan 7,4 persen di antaranya mengalami readmisi dalam waktu kurang dari satu bulan.
Untuk mengatasi masalah ini, RSJ HB Saanin meluncurkan program LASERIN (Layanan Kolaborasi Edukasi Terintegrasi). Program ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada keluarga tentang cara merawat pasien di rumah, memberikan dukungan sosial dan emosional, serta memberdayakan pasien. Program ini melibatkan kolaborasi antara berbagai Profesional Pemberi Asuhan (PPA) seperti perawat spesialis keperawatan jiwa, apoteker, nutrisionis, psikolog klinis, dan case manager.
Direktur RSJ HB Saanin, Dr. H. Budi Saanin, mengatakan, "Program LASERIN diharapkan dapat meningkatkan kemandirian pasien dan mengurangi angka kekambuhan. Selain itu, program ini juga bertujuan meningkatkan pengetahuan keluarga tentang gangguan jiwa dan cara merawatnya."
Manfaat dari program LASERIN termasuk peningkatan pengetahuan dan wawasan pasien serta keluarga tentang gangguan mental, perawatan pasien baik selama dan setelah hospitalisasi, serta pentingnya dukungan keluarga. Program ini juga diharapkan dapat mengurangi lama hari rawat pasien dari rata-rata 42 hari menjadi 26 hari, serta meningkatkan kepuasan pasien yang tercatat sebesar 93,33 persen pada tahun 2023.
Tahapan program LASERIN dimulai dari inisiasi oleh Bidang Pelayanan bersama DPJP dan PPA lainnya, uji coba pada pasien rawat inap, penerapan inovasi pada Februari 2022, serta sosialisasi dan bimbingan teknis kepada tim pengelola inovasi.
Dengan adanya program LASERIN, RSJ HB Saanin berharap stigma negatif terhadap gangguan jiwa dapat berkurang, dan pasien dapat kembali produktif di masyarakat dengan dukungan keluarga. Program ini juga bertujuan untuk menjadikan keluarga sebagai kader kesehatan dalam merawat ODGJ di rumah, mengurangi biaya pengobatan, dan meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan jiwa di RSJ HB Saanin Padang. (rls)
RS Jiwa Prof HB Saanin Padang Luncurkan APM SEJIWA, Kurangi Waktu Tunggu Pasien Hingga 90 Persen |
![]() |
---|
RS Jiwa Prof HB Saanin Padang Luncurkan Inovasi Digital Pelaporan Audit SPI: LAPEK BUGIH |
![]() |
---|
RS Jiwa Prof HB Saanin Padang Hadirkan Inovasi"LIRIK SI PAMAN" Perawatan Pasien Jiwa Lebih Manusiawi |
![]() |
---|
RS Jiwa Prof HB Saanin Padang Luncurkan Layanan N-CONNECT 24 Jam untuk Penanganan NAPZA |
![]() |
---|
UDA GAGAH Turunkan Angka Kekambuhan Gangguan Jiwa di Sumbar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.