RS Jiwa Prof HB Saanin Padang

Inovasi SEJIWA RELASI: Kunjungan dan Rawat Inap ODGJ di RS Jiwa Prof HB Saanin Meningkat

Inovasi "Sejiwa Relasi" melibatkan kegiatan rekreasi, relaksasi, edukasi, dan sosialisasi terbukti efektif mengendalikan perilaku kekerasan pasien

Penulis: rilis biz | Editor: Emil Mahmud
Istimewa
RS Jiwa Prof. HB Saanin Padang yang berlokasi di Jl. Ulu Gadut No. 3, RW 11, Limau Manis Sel., Kec. Pauh, Kota Padang. 

DATA rawat inap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di RS Jiwa Prof. HB Saanin Padang menunjukkan peningkatan signifikan. Pada tahun 2021, jumlah pasien rawat inap tercatat sebanyak 7.168 orang, yang meningkat menjadi 7.204 orang pada tahun 2022.

Kunjungan rawat jalan juga mengalami kenaikan, dari 26.004 orang pada tahun 2021 menjadi 29.481 orang pada tahun 2022, atau naik sekitar 3.477 orang. Fenomena ini menunjukkan peningkatan prevalensi gangguan kesehatan jiwa.

Selama perawatan, risiko perilaku kekerasan pada ODGJ menjadi perhatian serius. Perilaku kekerasan dapat diartikan sebagai tindakan yang membahayakan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan, baik secara fisik, emosional, seksual, maupun verbal.

Berdasarkan Laporan Tahunan Bidang Perawatan tahun 2022, tercatat ada 1.087 pasien yang melakukan perilaku kekerasan di RS Jiwa Prof. HB Saanin Padang pada tahun 2021. Selain itu, risiko pasien melarikan diri juga menjadi masalah, dengan data menunjukkan 6 pasien melarikan diri selama perawatan pada tahun 2021, yang melebihi standar 0 persen yang telah ditetapkan.

Sebelum penerapan inovasi Sehat Jiwa dengan Rekreasi, Relaksasi, Edukasi, dan Sosialisasi (Sejiwa Relasi), kegiatan perawatan ODGJ hanya dilakukan di dalam ruangan, yang berpotensi menimbulkan perilaku kekerasan dan pelarian pasien.

Namun, sejak diterapkannya inovasi ini sekitar dua tahun lalu, terjadi penurunan signifikan dalam jumlah kejadian perilaku kekerasan.

Laporan menunjukkan, pada tahun 2021 terdapat 90 kejadian perilaku kekerasan, yang menurun menjadi 23 kejadian pada tahun 2023, atau turun sebesar 67 persen .

Observasi menunjukkan pasien tampak lebih rileks dan nyaman saat dilakukan rekreasi, dengan kecemasan yang berkurang.

Selain itu, kejadian pasien melarikan diri juga berkurang drastis, dari 6 orang pada tahun 2021 menjadi hanya 1 orang sepanjang tahun 2023.

Inovasi "Sejiwa Relasi" melibatkan kegiatan rekreasi, relaksasi, edukasi, dan sosialisasi yang terprogram, yang terbukti efektif dalam mengendalikan perilaku kekerasan, menurunkan kecemasan, dan memberikan rasa nyaman bagi pasien.

Inovasi ini, meskipun sederhana dan murah, memberikan dampak signifikan bagi kesehatan mental pasien. Kegiatan rekreasi melibatkan pengenalan lingkungan rumah sakit, teknik relaksasi seperti napas dalam dan hipnosis lima jari, serta edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat, cara mengontrol kecemasan, dan sosialisasi.

Semua rangkaian kegiatan ini meningkatkan kepercayaan diri pasien dan mengurangi angka risiko pelarian.

Diharapkan inovasi "Sejiwa Relasi" dapat terus diterapkan dan dikembangkan untuk memberikan perawatan yang lebih baik bagi ODGJ di RS Jiwa Prof HB Saanin Padang, serta menjadi contoh bagi rumah sakit jiwa lainnya di Indonesia. (rls)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved