Gunung Marapi Erupsi

Gunung Marapi Sumbar Turun Status Hari Ini, Kini Level II Waspada: Data Terbaru dan Rekomendasi

Badan Geologi, Kementerian ESDM, mengumumkan penurunan status Gunung Marapi di Sumatera Barat dari Level III siaga menjadi Level II waspada.

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rahmadi
Pos PGA Bukittinggi
Visualisasi puncak Gunung Marapi Sumbar saat erupsi terjadi pada hari Jumat (28/6/2024). Mulai Senin (1/6/2024) status Gunung Marai turun menjadi Level II Waspada. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Badan Geologi, Kementerian ESDM, mengumumkan penurunan status Gunung Marapi di Sumatera Barat dari Level III siaga menjadi Level II waspada.

Perubahan ini berlaku efektif mulai hari ini, Senin (1/7/2024), setelah evaluasi dari 23 hingga 30 Juni 2024.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Hendra Gunawan, menjelaskan bahwa penurunan ini dilakukan berdasarkan analisis menyeluruh terhadap aktivitas Gunung Marapi.

Selama periode terakhir, tercatat dua kali aktivitas erupsi dengan intensitas asap kawah yang bervariasi.

Penurunan status Gunung Marapi ini disampaikan Kepala Badan Geologi Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Hendra Gunawan melalui surat penyampaian penurunan tingkat aktivitas G. Marapi, Sumatera Barat
dari Level III (Siaga) menjadi Level II (Waspada).

Baca juga: Gunung Marapi Sumbar Erupsi Lagi Jumat Pagi, Semburkan Abu Vulkanik 500 Meter ke Langit

"Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh maka terhitung dari tanggal  1 Juli 2024 pukul 15:00 WIB tingkat aktivitas G. Marapi diturunkan dari Level III (Siaga) menjadi Level II (Waspada), dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi/ancaman bahaya terkini," katanya.

Hendra Gunawan mengatakan data pengamatan dalam satu minggu terakhir (23 – 30 Juni 2024) secara visual G. Marapi terlihat jelas hingga tertutup kabut.

Teramati asap kawah utama berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tipis hingga tebal dengan tinggi sekitar 100-300 meter di atas puncak. 

"Terjadi dua kali aktivitas erupsi namun tinggi dan warna kolom abu tidak teramati karena tertutup kabut/awan. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah ke arah utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat, dan barat laut. Suhu udara sekitar 18,4-29,1°C," kata Hendra Gunawan.

Disamping itu, data kegempaan dalam rentang waktu 23 – 30 Juni 2024 didominasi oleh gempa Hembusan, sedangkan gempa Erupsi/Letusan terekam rendah.

Baca juga: Trauma Banjir Lahar Dingin Susulan, Warga Cangkiang Agam Takut Jika Hujan di Puncak Gunung Marapi

Data gempa selengkapnya adalah terekam 2 kali gempa Letusan, 26 kali gempa Hembusan, 2 kali gempa Vulkanik Dangkal, 6 kali gempa Vulkanik Dalam, 25 kali gempa Tektonik Lokal, 17 kali gempa Tektonik Jauh, dan Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-2 mm (dominan 1 mm). 

Data grafik tiltmeter Stasiun Batupalano masih melanjutkan penurunan (deflasi) baik pada sumbu tangensial maupun radial

Sehubungan dengan tingkat aktivitas G. Marapi pada Level II (Waspada), maka direkomendasikan: 

Masyarakat di sekitar G. Marapi dan pendaki pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek) G. Marapi.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/bantaran/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Marapi agar tetap mewaspadai potensi/ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Baca juga: Trauma Banjir Lahar Dingin Susulan, Warga Cangkiang Agam Takut Jika Hujan di Puncak Gunung Marapi

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved