Artikel
Membangun Mercusuar Pendidikan dari Kebun Sawit Sukamara
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukamara, mendukung program Lighthouse School Program yang diinisiasi Putera Sampoerna Foundation
Penulis: rilis biz | Editor: Emil Mahmud
Sehingga saat beralih ke kurikulum Merdeka Belajar, kata Cut Maharani Soraya, Juara I Guru Berprestasi se Kabupaten Sukamara yang mengajar di SD Perdana Sukamara itu, relatif lebih mudah karena tinggal mempertebal sistem belajar.
Dia bersama rekan guru di SD yang sama juga sudah menjadi Guru Penggerak dan sudah menular pengetahuan dan ketrampilan kepada guru lainnya, termasuk ke sekolah lain, baik negeri dan swasta.
Minimal 1-2 kali, guru SD Perdana memberi pelatihan kepada guru lainnya agar memiliki pengetahuan dan kemampuan yang sama dalam mempraktekkan Merdeka Belajar.
Imbas berlabel Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak juga terlihat pada prestasi siswa. Sebut saja Arkha Denta Aradana yang juara II Festival Bahasa Ibu Kabupaten Sukamara, lalu Gracia Queenessa Lavonya Wonga yang berprestasi di bidang sains dan Rifandra Muhammad Rizky Indrayanto yang berprestasi dalam mendongeng bahasa ibu juga bahasa Inggris.
Mereka ada perwakilan dari sekian banyak murid SD Perdana yang berprestasi lainnya.
Wajar 12 tahun
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukamara, Abu Tholib, sangat mendukung program Lighthouse School Program (LSP) yang diinisiasi Putera Sampoerna Foundation (PSF), di antaranya berbagai materi pelatihan dan pendampingan yang tidak hanya ditujukan kepada guru dan siswa, tetapi juga manajemen sekolah, serta orang tua siswa.
Program itu juga berimbas kepada sekolah lain, karena konsep Sekolah Penggerak memang secara bertahap dan terintegrasi sehingga tercipta Sekolah Penggerak di seluruh Indonesia.
SD Perdana Sukamara seperti mercusuar yang menerangi melalui program pengimbasan dan pelatihan bagi sekolah lain.
Lalu, kemana murid berprestasi SD Perdana Sukamara akan melanjutkan sekolahnya? Arkha, Queen, dan Rifandra menyatakan akan melanjutkan sekolah ke SMPN 1 Sukamara yang butuh 30 menit dari SD mereka sekarang. Mungkin begitu juga dengan ratusan siswa SD Perdana lainnya.
Krisdiana mengakui belum ada SMP Perdana di kebun sawit milik PT Sampoerna Agro Tbk itu. Dia menyatakan, sudah terpikirkan untuk membuat SMP agar siswa SD tidak harus ke kota Sukamara untuk melanjutkan sekolah. Tempat dan gedung sedang dipersiapkan, tetapi dia tidak tahu kapan SMP itu akan eksis. (*/ANT)
Pengaruh Positif Ekonomi Kreatif Terhadap, Rencana Kenaikan PPN 12 Persen |
![]() |
---|
Sinergi Fiskal untuk Optimalisasi Pembangunan Nasional |
![]() |
---|
Artikel: Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu untuk Perekonomian Berkelanjutan |
![]() |
---|
Artikel: Merintis Harapan dalam Sekeping Hutan Sambungo |
![]() |
---|
Artikel: Dampak Positif PTSL terhadap Pembangunan dan Perekonomian Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.