Diterapkan di Sumatera Barat Mulai 1 Juli, Bikin SIM Wajib Punya BPJS Kesehatan
Aturan baru diterapkan pemerintah yakni syarat pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) wajib punya BPJS Kesehatan.
Penulis: Rahmadisuardi | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Aturan baru diterapkan pemerintah yakni syarat pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) wajib punya BPJS Kesehatan.
Sumatera Barat (Sumbar) menjadi salah satu wilayah yang lebih dulu diterapkan bersama dengan sejumlah daerah lainnya mulai 1 Juli 2024.
Secara otomatis BPJS Kesehatan akan menjadi syarat bagi masyarakat yang ingin melakukan pembuatan SIM di Samsat.
Masyarakat yang akan membuat SIM kini harus memiliki BPJS Kesehatan atau terdaftar sebagai peserta jaminan Kesehatan nasional (JKN) yang aktif.
Aturan ini akan diuji coba pada 1 Juli hingga 30 September 2024 di tujuh wilayah Indonesia.
Baca juga: Gara-Gara Sakit Hati, Seorang Pemuda Tega Bacok Paman Sendiri di Padang Panjang Sumbar
Seperti yang diungkap oleh Kasi Binyan Subdit SIM DIT-Regident Korlantas Polri AKBP Faisal Andri Pratomo.
Ia mengatakan peraturan ini diuji coba di Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Faisal mengatakan, syarat sebagai peserta BPJS Kesehatan dalam pembuatan SIM ini akan dilakukan uji coba implementasi mulai tanggal 1 Juli 2024 sampai 30 September 2024, di 7 wilayah kepolisian daerah.
"Yaitu Polda Aceh, Polda Sumatera Barat, Polda Sumatera Selatan, Polda Metro Jaya, Polda Kalimantan Timur, Polda Bali, dan Polda Nusa Tenggara Timur,” ujar AKBP Faisal di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (3/6), seperti dikutip dari keterangan tertulis Divisi Humas Mabes Polri.
Aturan ini diterapkan sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2022 yang menekankan partisipasi aktif masyarakat dalam BPJS Kesehatan.
Baca juga: Kapolda Irjen Pol Suharyono Pimpin, Upacara Penyerahan Tugas Jabatan Irwasda Polda Sumbar
Meskipun demikian, pemerintah menegaskan bahwa langkah ini tidak akan memberatkan masyarakat dan justru bertujuan untuk mempermudah proses layanan publik.
Sementara, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK Nunung Nuryartono mengatakan implementasi aturan ini dipastikan tidak akan memberatkan dan membuat masyarakat menjadi repot.
“Satu catatan yang penting, tidak berarti bahwa dengan memberikan satu dorongan kepesertaan aktif pelayanan publik kemudian mengurangi dari proses pelayanan atau yang tadi kami sampaikan unnecessary delay,” ujar Nunung.
Biaya Resmi dan Syarat Bikin SIM
Surat Izin Mengemudi (SIM) golongan A adalah salah satu barang yang wajib dibawa saat berkendara.
Bagi yang belum memiliki, penting untuk mengetahui biaya dan syarat pembuatannya.
SIM menjadi bukti registrasi dan juga identifikasi yang diberikan kepada seseorang yang telah memenuhi beberapa persyaratan, seperti administrasi, juga sehat jasmani dan rohani.
Baca juga: Polda Sumbar Tetapkan 511 Tersangka Narkoba di Triwulan I 2024, Sebanyak 25 Diantaranya Anak-Anak
Adapun untuk tarif pembuatan SIM A sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 76 Tahun 2020 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada pihak Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Untuk rincian biaya, pembuatan SIM A dipatok Rp 120.000 per-penerbitan, tarif tersebut belum termasuk jaminan asuransi Rp 30.000 dan tes kesehatan Rp 75.000.
Ada beberapa syarat dalam membuat SIM A, seperti membuat permohonan tertulis, bisa baca tulis, memiliki pengetahuan peraturan lalu lintas jalan, terampil mengemudi, sudah berusia 17 tahun, lulus syarat administratif, sehat jasmani dan rohani, dan lulus uji teori dan praktek.
Dalam Peraturan Kepolisian (Perpol) Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penerbitan dan Penandaan SIM yang diterbitkan pada Februari 2021, khususnya Pasal 9, sudah dituliskan soal persyaratan administrasi.
Baca juga: Semmi Padang Laporkan dr. Richard Lee ke Polda Sumbar Terkait Dugaan Narasi Bohong
Berikut persyaratan administrasi pembuatan SIM A perorangan atau umum yang tertuang dalam pasal 9 ayat 1 huruf a:
- Pemohon mengisi dan menyerahkan formulir pendaftaran SIM secara manual atau menunjukkan tanda bukti pendaftaran secara elektronik.
- Pemohon melampirkan fotokopi dan memperlihatkan identitas diri kartu tanda penduduk elektronik bagi warga negara Indonesia atau dokumen keimigrasian bagi warga negara asing.
- Pemohon melampirkan fotokopi sertifikat pendidikan dalam pelatihan mengemudi asli yang dikeluarkan oleh sekolah mengemudi yang terakreditasi, paling lama 6 bulan sejak diterbitkan.
- Melampirkan fotokopi surat izin kerja asli dari kementerian yang membidangi ketenagakerjaan bagi warga negara asing yang bekerja di Indonesia.
- Melaksanakan perekaman biometrik berupa sidik jari dan/atau pengenalan wajah maupun retina.
- Menyerahkan bukti pembayaran penerimaan negara bukan pajak.
(*)
Peringatan Dini Cuaca Sumbar Senin 29 September 2025, Waspada Hujan Lebat di Pasaman pada Sore Hari |
![]() |
---|
Harga Telur di Pasar Sijunjung Tembus Rp55 Ribu per Krat Akibat Harga Pakan Naik |
![]() |
---|
Pordasi Siapkan Gelanggang Berskala Internasional Usai Pacuan Kuda Nasional di Payakumbuh Berakhir |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Mentawai 29 September 2025, Berawan dan Berpeluang Hujan Siang hingga Sore Hari |
![]() |
---|
Rumah Warga di Kota Solok Terendam Banjir Akibat Meluapnya Sungai Batang Gawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.