Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi
Teriakan Debit Air Naik Bangunkan Azimar dan Keluarga saat Banjir Bandang Lahar Dingin Sumbar
Azimar menceritakan momen menegangkan saat dirinya dan keluarga berupaya menyelamatkan diri dari banjir bandang lahar dingin Simpang Bukik
TRIBUNPADANG.COM - Azimar menceritakan momen menegangkan saat dirinya dan keluarga berupaya menyelamatkan diri dari banjir bandang lahar dingin Simpang Bukik Kanagarian Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Agam, Sumatera Barat, Sabtu (11/5/2024) lalu.
Saat itu Azimar dan sebagian keluarga sedang tidur, secara mendadak banjir bandang datang di lokasi itu.
Teriakan debit air naik dari luar rumah membangunkan Azimar dan keluarga.
Tanpa pikir panjang mereka saling memanggil untuk segera keluar bersama dan lari meninggalkan rumah.
"Kami langsung buru-buru keluar dari rumah berempat, tidak ada satupun barang yang dibawa kecuali handphone dan baju yang melekat di badan kami masing-masing."
"Di luar situasinya masyarakat sudah berlarian, dan air sudah naik dengan cepat," kata Azimar bercerita kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (16/5/2024).
Baca juga: 12 Kisah Korban Banjir Bandang Lahar Dingin Sumbar, Kehilangan Rumah hingga Anggota Keluarga
Walau sudah ke luar rumah, mereka tidak tahu mau lari ke mana, karena mereka sudah dikepung oleh air.
Mereka hanya berpikir untuk lari ke arah yang lebih tinggi, walaupun arah yang lebih tinggi tersebut tetap ada air, namun belum terlalu tinggi dan masih bisa dilewati.
"Kami berlari naik ke arah sawah-sawah, rasanya sudah kencang dan cepat sekali kami berlari, namun ternyata masih dekat-dengan lokasi rumah yang kami tinggalkan."
"Kemudian kami terus berlari ke tempat yang lebih tinggi," ujarnya.
"Sudah ada sekitar 1 jam lebih kami berjalan namun air belum habis-habis dan rasanya kami belum terlalu jauh, sementara air bercampur lumpur terus naik, sudah sebetis lebih, kaki rasanya sudah tidak sanggup berjalan."
"Kami kemudian melihat pondok kecil di area sawah yang sudah penuh dengan air dan lumpur kami kemudian naik ke pondok yang tidak terlalu tinggi tersebut," terangnya.
Baca juga: Ernita Alami Trauma Mendalam Pasca Banjir Bandang Terjang Nagari Pandai Sikek Tanah Datar Sumbar
Di pondok itu, Azimar bersama anak dan suaminya melihat air semakin naik dan tinggi.
Mereka hanya berdoa dan pasrah karena tidak ada hal lain yang bisa mereka lakukan, kalau tetap melanjutkan perjalanan air semakin tinggi.
"Kami hanya bisa pasrah di pondok tersebut berdiam diri di sana, berpelukan di tengah air yang terus deras di bawah, sembari terus istighfar dan berdoa."
Pemkab Agam Usulkan Ratusan Bantuan Rumah bagi Korban Banjir Lahar Dingin, Pembangunan Bertahap |
![]() |
---|
BPBD Agam: Bantuan Rehab Rumah untuk Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Sumbar dalam Proses |
![]() |
---|
5 Bulan Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Sumbar Berlalu, Bantuan dari Presiden Tak Kunjung Cair |
![]() |
---|
Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, Ombudsman: Korban Tagih Janji-Janji Pemerintah |
![]() |
---|
Mulai Bisa Dilalui 21 Juli, Perbaikan Jalan Padang-Bukittinggi Lembah Anai Baru 40 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.