Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi
Tanggapan Masyarakat Terkait Relokasi Rumah di Bantaran Sungai yang Berhulu di Gunung Marapi Sumbar
Sejumlah masyarakat yang terdampak banjir lahar dingin di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) memberikan tanggapan terkait rencana relokasi yang..
Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Fuadi Zikri
"Kami minta semua kepala daerah agar sesegera mungkin mendata rumah warga yang terdampak banjir ini. Sekurang-kurangnya ada tiga tahapan. Pertama, rusak ringan. Kedua, rusak sedang. Ketiga, rusak berat. Ini akan kita relokasikan dengan sebaik-baiknya," kata Suharyanto, dilansir dari Kominfo Padang Panjang, Jumat (17/5/2024).
Selain itu, untuk jaringan irigasi akan diatasi Kemen PUPR. Sawah perorangan yang terkena dampak sesuai instruksi gubernur, akan dicari solusinya.
Ini perlu dibicarakan lagi di tingkat provinsi karena memang tidak ada perbaikan sawah di tingkat pusat. Namun untuk gagal panen ada Jaslindo (asuransi-red) pada 2023, tapi 2024 tidak ada lagi lantaran anggarannya tidak ada.
"Untuk bersifat perorangan mungkin akan dibahas nanti di tingkat provinsi. Untuk yang tidak diwadahi PUPR itu biasanya diajukan, seperti jembatan putus diajukan BSP-nya," katanya.
"Atau diajukan hibah rehabilitasi rekonstruksi ke Deputi IV. Nanti dijelaskan bidang-bidang yang bisa masuk untuk yang tidak dapat tercover BNPB, dan ini Padang Panjang harus bergerak cepat," papar Suharyanto.
Namun di balik semua itu, tambahnya, utamakan dulu data masing-masing keluarga. Apakah masih memiliki tempat untuk membangun kembali tempat tinggalnya. Tapi harus dilihat kondisi lokasi tersebut, berbahaya atau memungkinkan.
Baca juga: Detik-Detik Truk Tangki Nyaris Tertimbun Longsor di Sitinjau Lauik Sumbar, Disoraki Pengendara Lain
Sedangkan untuk masyarakat yang sudah tidak memiliki tempat untuk kembali membangun rumah, akan disediakan lahan untuk mereka.
"Nanti akan ada tim teknis dari PUPR untuk mengawasi pembangunan tempat tinggal sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Untuk jembatan, sudah diajukan nanti akan ditindaklanjuti," katanya lagi.
Suharyanto berharap untuk ke depannya saling berkoordinasi antara BMKG dan BNPB terutama terkait dengan cuaca ekstrem.
"Sabo dam apa perlu diajukan proposal lagi atau sudah masuk dalam program yang akan dilaksanakan oleh kementerian, akan dicoba diajukan lagi," ucapnya.
Sementara itu Wagub Audy menyampaikan, terkait pendataan rumah akan direalisasikan secepatnya. Masalah bantuan dari provinsi, akan diberikan secara bertahap sesuai kebutuhan.
"Ada beberapa bantuan akan di-stok di Provinsi Sumbar karena takutnya bantuan ini menumpuk di daerah dan takutnya rusak. Kami salurkan secara bertahap sesuai permintaan dari kabupaten/kota yang terdampak. Yang jelas bantuan ini sudah tersedia di provinsi," jelasnya.
Khusus untuk jalur Lembah Anai, tambah Audy, dalam dua hari ini sesegera mungkin sudah bisa dilintasi kendaraan roda dua. Sementara untuk mobil, butuh waktu sebulan. .
Mendengar penjabaran itu, Pj Wako Padang Panjang Sonny mengucapkan terima kasih kepada BNPB dan BMKG yang telah membantu penanggulangan bencana banjir lahar dingin di Padang Panjang.
Selain itu, Sonny juga menyampaikan kondisi di pengungsian sudah ditangani dengan baik. Hampir setiap saat pihaknya terus menerima bantuan dan telah diatur dengan baik.
"Kendala kami saat ini, setelah memonitoring, jumlah pengungsi ada sekitar 384 orang. Kendala yang dominan itu soal pakaian anak-anak dan orang dewasa. Kami sudah berupaya untuk menanggulanginya namun masih kurang," ungkapnya.
Kemudian, tambahnya, masalah air minum, karena ada beberapa saluran PDAM yang terputus. "Ada 1.900-an saluran ke masyarakat yang terputus," terangnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk rumah, kerusakannya masih didata lagi karena berbagai macam tingkat kerusakan yang ada. Namun ada yang rumahnya mengalami kerusakan berat sudah tidak dapat ditempati dan sekarang masih mengungsi.
"Kami ingin mencarikan rumah kontrakan, namun untuk jangka panjang perlu didiskusikan lagi. Jumlah relokasi sangat minim. Karena Padang Panjang sangat kecil, kebanyakan lahan yang ada itu milik bersama," jelasnya.
Kemudian permohonan untuk sabo dam, ini benar-benar perlu ditanggapi dengan baik. Karena memang lokasi Padang Panjang yang berada di tengah-tengah dan berada di atas Sesar Semangko yang cukup dikhawatirkan," tuturnya.
Untuk data sementara, imbuh Sonny, warga Padang Panjang yang meninggal akibat banjir bandang ini sampai saat ini sebanyak dua orang.
_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News
Pemkab Agam Usulkan Ratusan Bantuan Rumah bagi Korban Banjir Lahar Dingin, Pembangunan Bertahap |
![]() |
---|
BPBD Agam: Bantuan Rehab Rumah untuk Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Sumbar dalam Proses |
![]() |
---|
5 Bulan Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Sumbar Berlalu, Bantuan dari Presiden Tak Kunjung Cair |
![]() |
---|
Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, Ombudsman: Korban Tagih Janji-Janji Pemerintah |
![]() |
---|
Mulai Bisa Dilalui 21 Juli, Perbaikan Jalan Padang-Bukittinggi Lembah Anai Baru 40 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.