Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Kepala BMKG: Gempa-Gempa Kecil Turut jadi Pemicu Banjir dan Longsor di Sumbar

BMKG mengungkapkan, bencana hidrometeorologi yang terjadi di Sumatera Barat (Sumbar) juga dipicu oleh terjadinya gempa-gempa kecil selama sebulan

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Rahmadi
Ig BMKG
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, bencana hidrometeorologi yang terjadi di Sumatera Barat (Sumbar) juga dipicu oleh terjadinya gempa-gempa kecil selama sebulan terakhir.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut, banjir lahar hujan yang terjadi di Agam dan Tanah Datar tidak hanya disebabkan oleh erupsi Marapi, melainkan juga dipicu gempa-gempa kecil.

"Kami menganalisis, penyebab tidak hanya dampak erupsi Marapi, tapi juga pengaruh getaran gempa," kata Dwikorita, Minggu (12/5/2024) malam.

BMKG mencatat selama satu bulan terakhir sudah terjadi 35 kali gempa bumi dengan magnitudo sekita M.3 atau kurang. Getarannya tidak dirasakan manusia, tetapi berefek pada tebing-tebing.

"Penyebab tidak hanya erupsi, tapi juga pengaruh getaran gempa, karena BMKG juga mendeteksi selama satu bulan terakhir sebelum kejadian bencana ini terjadi terjadi gempa-gempa kecil magnitudo sekitar M 3,0," tambahnya.

Baca juga: Material Kayu dan Bebatuan Masih Berserakan Pasca Banjir Lahar Dingin di Bukik Batabuah Agam Sumbar

Adapun menurutnya, gempa-gempa kecil itu bisa meretakkan batuan dan menimbulkan runtuhan batuan atau tanah.

Reruntuhan batuan atau tanah itulah kemudian yang terakumulasi dan dibawa air dari puncak Gunung Marapi.

"Lahar hujan yang terjadi terutama karena adanya endapan material hasil erupsi Gunung Marapi yang masih terendap di lereng-lereng, utamanya lereng atas yang kemudian tersapu oleh hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," kata dia.

Sementara, banjir bandang atau galodo ini terjadi akibat akumulasi air selama hujan yang tertahan di hulu sungai bagian atas.

Akumulasi yang tertahan itu bisa disebabkan endapan-endapan longsor atau runtuhan bantuan di daerah hulu yang menahan aliran air hujan ke arah hilir.

Baca juga: Warga Padati Lokasi Banjir Lahar Dingin Sumbar di Bukik Batabuah, Petugas: Jangan Halangi Jalan

"Karena hujan ini terjadi selama beberapa hari akhirnya air yang tertahan ini terakumulasi mengakibatkan desakan atau dorongan kanan menjebol timbunan endapan batuan-batuan atau tanah di bagian hulu, sehingga terjadi aliran yang sangat cepat, yang mampu untuk mendorong atau mengangkut tanah-tanah bebatuan kadang beserta pohon yang tercabut akarnya ke arah hilir, itulah banjir lahar hujan," pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved