Berita Populer Sumbar

POPULER SUMBAR: Pasca Banjir di Kupitan & Penyebab Wabah Diare Akibat Pencemaran Air Dampak Bencana

Berikut ini berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang. Ada berita tentang Pasca Banjir di Kupitan

Editor: Mona Triana
Pemkab Sijunjung
Pasca banjir di Kupitan, Bupati Sijunjung Benny Dwifa perintah langsung beberapa stakeholder terkait tinjau lokasi bencana, Rabu (8/5/2024) 

Sekretaris BPBD Sijunjung Syatria Zali menjelaskan ada 98 rumah dan 147 KK yang terdampak akibat banjir bandang di Nagari Padang Sibusuk yang melanda di tiga Jorong, yakni Jorong Kapalo Koto, Jorong Guguk Tinggi dan Jorong Simancung.

"Banjir tak hanya melanda pemukiman warga, namun juga puluhan hektar sawah milik warga," katanya.

Tak hanya Nagari Padang Sibusuk, banjir juga melanda dua Jorong yang ada di Nagari Pamuatan Kecamatan Kupitan dimana 17 rumah warga atau 15 KK terdampak, satu unit Surau dan  satu unit bengkel terdampak akibat banjir bandang.

"Jembatan gantung yang terdampak ada 3 unit dengan kondisi 1 unit putus dan 2 unit sling skor angin putus," jelasnya.

Dikatakannya, BPBD Sijunjung beserta instansi terkait juga telah menurunkan bantuan logistik bagi warga yang menjadi korban musibah banjir bandang serta mendirikan posko dapur umum.

Selain di Kecamatan Kupitan, banjir juga terjadi di Muaro Sijunjung dan masih dilakukan pendataan oleh BPBD Sijunjung dibantu aparat nagari dan kecamatan.

Korban jiwa tidak ada hanya kerusakan material bangunan, sawah dan kebun warga yang rusak parah.

Baca juga: POPULER PADANG: 2 Korban Longsor di Sitinjau Lauik Ditemukan Selamat dan Satpol PP Angkut Lapak PKL

2. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Sumbar dr. Lila Yanwar membeberkan penyebab wabah diare melanda Pesisir Selatan.

Beberapa faktor penyebab menurut dr. Lila diduga akibat pencemaran sumber mata air Pincuran Langik akibat dampak bencana, yang dikonsumsi dari depot air minum maupun sumur. 

"Hasil pemeriksaan sampel feses pasien menunjukkan peningkatan kadar E Coli berdasarkan hasil pemeriksaan pada labkesda provinsi dan laboratorium Unand yang diambil oleh tim surveilance epidemiologi dinkes provinsi yang langsung turun ke lapangan pada hari kedua setelah menerima laporan," katanya lewat keterangan, Rabu (8/5/2024).

Sementara pemeriksaan sample air minum oleh BPOM masih menunggu hasil.

"Agar pemeriksaan lebih akurat dan diyakini tidak ada faktor penyebab lain, dilakukan pemeriksaan lanjutan menggunakan PCR oleh Lab Unand dan ditemukan hanya E.Coli, namun masih diselidiki jenis E.Coli tersebut," kata Lila.

Baca juga: KPU Mulai Buka Penerimaan Syarat Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Selain itu, Kadinkes beserta jajaran dan bersama Asisten 1 Pemkab Pessel telah mendatangi perangkat kecamatan dan meminta perhatian warga agar tidak lagi mengkonsumsi minuman tanpa dimasak.

Kemudian Pemkab Pessel tetap melakukan  pengawasan terhadap depot air minum isi ulang dan meminta agar depot membersihkan alat yang digunakan serta jika perlu mengganti saringan alatnya.

Terakhir, Kadinkes bersama jajaran terkait juga melaksanakan pemantauan sampai ke tingkat keluarga, serta mengirimkan bantuan cairan dan Zink ke RS. M Zein serta PMT Balita.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved