Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Cerita Zulhelmi, Guru Mengaji yang Selamatkan Ratusan Nyawa Murid saat Banjir Lahar Dingin Melanda

Guru Mengaji di MDA Nurul Rahman, Zulhelmi mengatakan saat banjir terjadi, ia bersama seratus orang lebih anak muridnya hendak mempersiapkan diri

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rizka Desri Yusfita
TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman
Zulhelmi, Guru Mengaji di MDA Nurul Rahman kawasan Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam saat diwawancarai, Sabtu (6/4/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Banjir lahar dingin yang terjadi di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, pada Jumat (5/4/2024) lalu hampir saja membawa ratusan anak-anak yang akan mengaji di salah satu musala yang berada di bantaran sungai.

Guru Mengaji di MDA Nurul Rahman, Zulhelmi mengatakan saat banjir terjadi, ia bersama seratus orang lebih anak muridnya hendak mempersiapkan diri untuk wisuda Tahfiz yang rencananya akan dilaksanakan pada hari ini, Sabtu (6/4/2024).

"Sebelum masuk waktu salat Ashar itu anak-anak semuanya sudah berada di Musala."

"Dan sebenarnya sebelum itu kita dari pengurus juga sudah mengecek dan melihat aliran sungai yang cukup deras dan bewarna kehitaman, tapi kita tidak berpikiran akan terjadi banjir itu," katanya.

Baca juga: Puluhan Rumah di Agam Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, Petugas Mulai Bantu Bersihkan

Karena sudah masuk salat Ashar, Zulhelmi meminta semua muridnya untuk masuk melaksanakan salat Ashar.

Beruntung bagi Zulhelmi dan ratusan anak muridnya, banjir bandang datang setelah beberapa saat mereka selesai melaksanakan salat.

"Syukur Alhamdulillah, mungkin karena pertolongan Allah ketika kita baru saja selesai salat, baru banjir itu datang," ujarnya.

"Selain itu, untung semua murid melaksanakan salat berjamaah."

"Kalau tidak, anak-anak pasti sedang bermain di sekitaran musala dan berhamburan saat banjir terjadi."

"Jadi karena di dalam, maka bisa kita atur anak-anak untuk berkumpul," sambungnya.

Baca juga: Diterjang Banjir Lahar Dingin, Akses Lalu Lintas Padang-Bukittinggi di Aia Angek Putus Total

Selanjutnya, kata Zulhelmi, ia bersama pengurus lainnya berjibaku untuk mengevakuasi anak-anak bersama masyarakat lainnya di tengah derasnya arus banjir.

"Kita dari pengurus bersama warga bersama-sama mengevakuasi anak-anak, dan Alhamdulillah semuanya bisa terselamatkan," katanya.

Sementara itu, kata Zulhelmi banjir hanya menggenangi bagian luar musala.

"Kalau musala banyak dibagian luar saja yang terendam, bagian dalam hanya sedikit karena saat itu pintu tertutup," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved