Kabupaten Sijunjung

Badan Geologi Kementrian ESDM Kunjungi 14 Warisan Geologi di Sijunjung

Tim Badan Geologi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkunjung ke 14 warisan geologi di Kabupaten Sijunjung

Penulis: Arif Ramanda Kurnia | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Arif Ramanda Kurnia
Ketua Harian Badan Pengelola Geopark Silokek, Ridwan saat ditemui TribunPadang.com di Geopark Information Center, Sijunjung, Selasa (27/2/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG - Tim Badan Geologi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkunjung ke 14 warisan geologi di Kabupaten Sijunjung guna menetapkan lokasi Cagar Alam Geologi.

Ketua Harian Badan Pengelola Geopark Silokek, Ridwan mengatakan tim badan geologi ESDM datang berkunjung diminta oleh Bupati Sijunjung.

“Bupati Benny Dwifa meminta ada beberapa kawasan cagar alam geologi di Kabupaten Sijunjung,” ucapnya saat ditemui TribunPadang.com di Geopark Information Center, Sijunjung, Selasa (27/2/2024).

Ridwan menjelaskan sudah tiga kali Geopark Silokek masuk seleksi ke UNESCO tapi belum beruntung.

Ada beberapa kriteria dalam penilai UNESCO yakni Geopark harus memiliki kawasan perlindungan geologi.

Baca juga: Tingkatkan Minat Baca, Komunitas Sijunjung Muda Berkarya Gelar Teman Baca

Empat belas kawasan geologi di Sijunjung meliputi Air Terjun Lubuk Pendakian, Konglomerat Brani Ngalau Batuik, Gua Inyiak Umpuah, Front Bukik Kupitan, Air Terjun Granit Bukit Kajai.

Komplek Karst Silokek, Granit Sangkiamo, Komplek Intrusi Mambuik, Mata Air Panas Batugamping, Ngalau Batugamping Loguang.

Air Terjun Timbulun, Sialang Batu Lubuak Tarok, Air Terjun Tujuh Timbulun, dan Danau Biru Kunangan.

Lanjut Ridwan, sebelumnya 14 Warisan Geologi ini berbentuk titik ketika cagar alam geologi masuk maka akan menjadi sebuah kawasan yang dilindungi.

“Badan Geologi ESDM memberikan pujian dan penemuan unik dari kawasan geologi yang ada di Sijunjung,” jelasnya.

Baca juga: Persiapan EPSS 2024, Diskominfo Sijunjung Gelar Rapat Bersama BPS

Salah satu hal unik ditemukan batu yang berusia 350 juta tahun dan 250 juta tahun di Komplek Karst Silokek dan Granit Sangkiamo.

"Jika telah dilakukan survei dan dibentuk cagar alam geologi tentu sangat banyak memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata Ridwan.

Cagar alam geologi tidak akan merusak kawasan masyarakat yang dimasukkan ke dalam cagar hanya situs geologi.

Keuntungan yang didapat dapat terlihat dari sektor ekonomi dan pariwisata.

“Pembentukan cagar alam geologi nanti akan kita bicarakan lagi dengan pemerintah maupun berbagai kalangan masyarakat tetapi sejauh ini masyarakat sangat antusias,” pungkasnya.(*)

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved