Hasil Panen TBS Kelapa Sawit di Pasaman Barat Turun Drastis, Masyarakat Pilih Lakukan Replanting

TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN BARAT - Sejak enam bulan terakhir hasil panen Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Pasaman Barat menurun drastis. Petani mengaku tidak bisa berbuat banyak dan hanya terus melakukan perawatan dengan harapan hasil panen bisa meningkat kedepannya.

Penurunan hasil panen itu sendiri lebih dari 50 persen dari jumlah panen biasanya. Petani juga mengaku bahwa saat ini jumlah buah di pokok tidak lagi banyak, bahkan beberapa pokok cenderung kosong atau baru muncul.

Rido salah seorang petani sawit di Kecamatan Kinali mengatakan buah yang muncul itu diperkirakan baru bisa dipanen dalam waktu enam bulan kedepan. Ia mengaku saat ini pendapatannya sebagai petani kelapa sawit jauh berkurang.

Biasanya dari dua hektare lahan ia panen 3-4 ton per bulannya, saat ini hanya 1 ton bahkan sering 700 atau 800 kilogram.

“Kalau untuk harga TBS saat ini masih terbilang stabil, dengan kisaran Rp1800 - Rp2000 per kilogramnya. Harga itu ditingkat pedagang atau peron,” katanya di Simpang Empat, Selasa (6/2/2024).

Baca juga: Bulan K3 Nasional Tahun 2024 di Pasaman Barat Diperingati di PT Bakrie Pasaman Plantation

Ia mengaku saat ini hanya bisa pasrah dan berharap hasil panen bisa naik seperti sebelumnya. Hal ini sebut Rido tidak hanya terjadi terhadap kebun masyarakat, melainkan juga merata termasuk lahan perusahaan.

“Kita berharap dengan kondisi ini pemerintah mengambil sikap, apakah itu pengendalian harga atau melakukan edukasi tentang sawit agar kedepan hasil panen jauh lebih baik,” harapnya.

Rido menambahkan, saat ini ia juga memilih untuk melakukan replanting atau tanam ulang karena sebagian lahan kebun sawitnya itu sudah memasuki usia peremajaan sehingga produktivitasnya juga menurun.(*)