Bulan K3 Nasional Tahun 2024 di Pasaman Barat Diperingati di PT Bakrie Pasaman Plantation

TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN BARAT - Peringatan bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2024 tingkat Kabupaten Pasaman Barat diperingati di Lapangan PT Bakrie Pasaman Plantation (BPP) Unit Sungai Aur, Senin (5/2/2024).

Bertindak sebagai pembina upacara pada kesempatan itu Bupati Pasaman Barat Hamsuardi dan turut dihadiri Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah serta segenap manajemen dan karyawan PT BPP.

Peringatan Bulan K3 atau Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja itu mengusung tema ‘Budayakan K3, Sehat dan Selamat Dalam Bekerja, Terjaga Keberlangsungan Usaha’.

Gubernur Mahyeldi Ansharullah dalam sambutannya menuturkan kegiatan Bulan K3 ini diperingati agar setiap petugas sebuah perusahaan terjamin keselamatan dan kesehatannya dalam bekerja.

Selain itu, untuk menciptakan zero accident serta menciptakan suasana yang kondusif dalam bekerja sehingga ada peningkatan pendapatan.

Baca juga: Perkara Dugaan Pelanggaran Pemilu Bupati Pasaman Barat Dihentikan

"Terima kasih kepada PT BPP dan perusahaan lain di Pasbar yang telah menerapkan K3. Pasbar memiliki banyak potensi, sehingga dapat menghadirkan lebih banyak investor. Mohon bapak Bupati kita, mudahkan perizinan bagi investor untuk berinvestasi di Pasbar. Seperti contoh jalan Air Bangis-Teluk Tapang yang dapat memberi efek positif bagi Pasbar kedepannya," tuturnya.

Sementara itu, Bupati Hamsuardi dalam amanatnya membacakan amanat Menteri Ketenagakerjaan RI. Dimana bulan K3 secara serentak dimulai pada 12 Januari 2024 hingga 12 Februari 2024.

“Pembangunan ekosistem ketenagakerjaan yang unggul tidak hanya mengusung regulasi yang baik di bidang ketenagakerjaan namun meningkatkan pemahaman dan kesadaran semua pihak dalam menerapkan norma ketenagakerjaan,” ucapnya.

Disamping itu, salah satu kunci penting dari pembangunan ekosistem ketenagakerjaan yang unggul adalah dengan membangun budaya K3 yang baik.

“Dengan adanya budaya K3 yang unggul, maka angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dapat ditekan dan pada akhirnya diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja," lanjutnya.

Baca juga: Pelaku Curanmor Diringkus Polsek Sungai Beremas, Kapolres Imbau Aktifkan Kembali Pos Ronda

Disampaikan, bahwa berdasarkan Laporan Tahunan BPJS Ketenagakerjaan tiga tahun terakhir, data jumlah kecelakaan kerja (termasuk di antaranya penyakit akibat kerja/PAK) diketahui terus meningkat.

Pada tahun 2021, angka kecelakaan kerja berjumlah 234.371 kasus. Kemudian pada tahun 2022 angka kecelakaan kerja 298.137 kasus, sedangkan yang terbaru pada tahun 2023 (s.d Bulan Oktober) jumlah kecelakaan kerja tercatat sebesar 315.579 kasus.

Sehingga menurutnya, berdasarkan data tersebut bisa menjadi indikasi bahwa pelaksanaan K3 harus menjadi perhatian dan prioritas bagi dunia kerja di Indonesia.

"Saya mengajak semua pemangku kepentingan melakukan koordinasi, sinergi dan kolaborasi dalam upaya peningkatan kemandirian berbudaya K3 dengan terus menggelorakan K3 disetiap kesempatan. Berperan aktif dalam peningkatan pemasyarakatan K3, sehingga tujuan K3 dalam menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman sehat menuju kecelakaan nihil dapat segera terwujud," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, General Manager PT BPP Agry Adhyta Putra menjelaskan bahwa PT BPP menaungi kurang lebih 1.500 karyawan.

Baca juga: Bareskrim Mabes Polri Geruduk Galian C di Pasaman Barat, Sejumlah Pelaku dan Alat Berat Diamankan