Angka Kelahiran di Sumbar Terus Menurun, Rata-rata Hanya Dua Sampai Tiga Anak

- Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat angka kelahiran total

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Rima Kurniati
Perwakilan BKKBN Sumbar menggelar workshop peningkatan kapasitas pengelolaan program dampak kependudukan tahun 2024, Selasa (23/1/2024) 

TRIBUNPADANG.COM, PADAN- Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat angka kelahiran total atau total fertility rate (TFR) di Sumbar terus mengalami penurunan.

Meskipun begitu, Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar Fatmawati menyampaikan TRF Sumbar masih belum mencapai target yang diproyeksikan sebesar 2,1 poin.

Dikatakannya, pada tahun 2020 TFR Sumbar di angka 2,75 poin. Artinya secara rata-rata perempuan selama masa reproduksinya melahirkan dua sampai tiga anak. Meskipun dalam keluarga lainnya masih memiliki empat sampai anak.

Dengan komitmen BKKBN Sumbar bersama pengelola program pengendalian penduduk di kabupaten kota , TFR Sumbar tahun 2021, menurut hasil indikator kinerja utama (IKU), berhasil turun menjadi 2,6 atau turun 1,75 poin. 

Begitu juga, pada tahun 2022 TFR Sumbar turun menjadi 2,46 poin atau berhasil diturunkan 1,4 poin. Sementara pada tahun 2023, angka TFR Sumbar turun menjadi 2,36.

Baca juga: BKKBN Sumbar Gelar Workshop Tingkatkan Pemahaman Pengelolaan Program Dampak Kependudukan Tahun 2024

"Sebenarnya targetkan di tahun 2023 sebesar 2,1 poin, tapi tidak bisa kita pungkiri Sumbar ada kekhususan," ungkap Fatmawati, Selasa (23/1/2024).

Fatmawati menambahkan belum tercapainya target TFR di Sumbar tidak dipungkiri terpengaruh dengan budaya materialisme atau garis keturunan dari ibu atau perempuan. 

Perempuan sebagai pewaris harta pustaka sehingga belum punya anak, kalau belum ada anak perempuan.

Meskipun begitu, Fatmawati percaya target TFR tersebut bisa tercapai dengan meningkatkan program keluarga berencana (KB) di keluarga. Serta meningkatkan jumlah peserta KB Aktif (mCPR) di lapangan.

"Dengan berjalannya waktu, kita melihat kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesimbangan penduduk dan pengendalian jumlah penduduk semakin bagus," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved